Desa Datar Dayeuhluhur Dikepung Tanah Bergerak

Desa Datar Dayeuhluhur Dikepung Tanah Bergerak

DAYEUHLUHUR-Tanah bergerak terus mengancam warga Desa Datar, Dayeuhluhur. Pergerakan tanah ini sudah memutus akses jalan Datar-Sumpinghayu dan merusak perkebunan dan sawah warga di Dusun Singaraja. "Sampai sekarang masih terus bergerak terutama saat hujan deras," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono. Dari pantauan petugas beberapa waktu lalu, pergerakan tanah yang mulai terjadi sejak Desember 2015 lalu sudah memutus jalan penghubung Desa Datar dengan Sumpinghayu. Warga lalu membuat jalan alternatif dan bisa membuka akses. Hanya saja lokasinya masih berada di areal retakan hingga rawan longsor. "Jalan yang lama sudah amblas tiga hingga empat meter. Sementara jalan baru sepanjang dua ratus lima puluh meter masih berada di areal retakan," terangnya. Dia mengatakan, pergerakan tanah di Desa Datar mirip dengan yang ada di Desa Majingklak Kecamatan Wanareja. Tanah yang bergerak itu merupakan sebuah tebing terjal. Hanya saja, tebing ini merupakan perkebunan rakyat. Sementara di Majingklak, tebing diubah menjadi sawah teras sharing. "Posisi tanah longsor mirip yang di Majingklak," ujarnya. Retakan disana, katanya, sudah mulai muncul sejak akhir tahun lalu. Peristiwa ini mengakibatkan 3 rumah rusak berat dan memaksa 11 jiwa mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Selain itu, 10 rumah lainnya terancam tanah longsor. Termasuk merusak kebun rakyat seluas 8 ha. Demikian juga dengan areal persawahan yang terkena dampak seluas 9 ha. "Ada sejumlah rumah yang rusak karena retakan yang muncul sejak tahun lalu," katanya lagi. Pihaknya kini masih terus memantau perkembangan di Desa Datar tersebut. Terlebih lagi hujan turun deras seperti sekarang ini. Pasalnya, pergerakan tanah disana selalu muncul saat hujan turun. "Kondisi kita pantau terus," katanya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: