Tidak Ada Korban Jiwa, Ini Kronologi Kilang Minyak Pertamina Terbakar di Cilacap

Tidak Ada Korban Jiwa, Ini Kronologi Kilang Minyak Pertamina Terbakar di Cilacap

CILACAP - Kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Rabu (5/10) siang kemarin terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Kebakaran terjadi di tanki aspal 41 T-312 yang sedang dalam perawatan. Meski begitu sejumlah warga mengaku mendengar ledakan cukup keras. Bahkan kaca-kaca cendela turut bergetar. "Sempat ada ledakan," ujar Juli, warga Cilacap, kemarin. Menurut data yang dihimpun Radarmas di lokasi, api mulai muncul sekitar pukul 12.18. Tangki tersebut dalam proses perawatan dan level aspal dalam kondisi minim. Sisa aspal hanya 667 mm, jauh dibawah kapasitasnya yang mencapai 1500 ton. Tanki yang dipasang sejak 1998 lalu itu juga jauh dari area kilang operasi. Saat dibersihkan, api menyambar aspal yang ada didasar tanki berukuran 8 X 16 M itu. Kobaran api mengeluarkan asap pekat berwarna hitam yang dapat dilihat hingga beberapa kilometer. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.01. Selain itu, sejumlah kapal milik Pertamina juga disiagakan di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini merupakan standar perusahaan plat merah itu tiap kali ada kejadian kebakaran. General Affairs Manager, Dasaf Tamzil UBW kepada awak media memastikan, peristiwa ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Selain itu, proses produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) disana tetap bisa berjalan. "Kebakaran terjadi saat aspal level minimun. Aspal sudah disalurkan, dan sedang direncanakan perbaikan tanki," katanya. Dasaf memastikan, api tidak menyebar ke tanki atau bagian produksi lainnya. Hanya saja, tanki tersebut mengalami kerusakan karena bagian atap runtuh. Dia mengatakan, ada beberapa tanki yang didesain untuk lepas saat terjadi kebakaran. "Ada yang didesain seperti itu demi faktor keamanan," katanya. Sampai berita ini diturunkan, Pertamian masih belum bisa memastikan penyebab kebarakan tersebut dan tengah dalam penyelidikan petugas dari Polres Cilacap. Seluruh itu area lokasi kejadian steril dari orang luar dan karyawan Pertamina. Yang berada di lokasi hanyalah petugas dan regu pemadam kebakaran Pertamina. "Penyebabnya belum bisa saya sampaikan," katanya. Dasaf kepada awak media meminta agar masyarakat tidak perlu panik. Dia menjamin kebakaran tersebut tidak menghambat distribusi dan pasokan BBM ke masyarakat Cilacap dan pulau Jawa pada umumnya. "Kami meminta maaf dan mohon pengertiaanya karena penangana kebakaran segera dapat diatasi," katanya. Dibagian lain, sejumlah foto kebakaran tanki aspal 41 T-312 langsung tersebar luas melalui beragam media sosial (medsos). Beberapa diantaranya menunjukkan kebakaran hebat ditandai dengan kobaran api yang cukup besar. Beberapa foto bahkan terpampang jelas papan bertuliskan Pertamina. Penyebaran foto ini sempat mendapatkan perhatian serius dari pihak berwajib. Beberapa petugas sempat mencoba memandingkan foto di medsos dengan hasil jepretan awak media. Petugas lalu memastikan beberapa foto yang beredar itu palsu dan tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Pertamina memastikan foto-foto bukan yang terjadi kemarin. Foto tersebut diperkirakan berasal dari kebakaran pada 2011 lalu. Dalam keterangan pers, Dasaf memastikan kebakaran kemarin tidak menimbulkan kobaran api sebesar kejadian sebelumnya. "Nah itu. Ada beberapa media yang memasang foto dengan api besar. Tapi kalau ada api besar, itu kejadian sebelumnya," katanya pasti. (har/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: