Pesisir Selatan Pulau Jawa Berpotensi Hujan Lebat, di Cilacap Potensi Bencana Alam Mendekat

Pesisir Selatan Pulau Jawa Berpotensi Hujan Lebat, di Cilacap Potensi Bencana Alam Mendekat

CILACAP-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kabupaten Cilacap kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat, Senin (19/9). Sebelumnya peringatan dini telah disampaikan beberapa waktu lalu. Namun dari pantauan atmosfer terkini, indikasi munculnya potensi hujan lebat di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera bagian selatan diprediksi masih akan terjadi hingga 22 September mendatang. banjir-sidareja Kepala Kelompok Operasional BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, dari kondisi ini meliputi wilayah bagian selatan Pulau Sumatera, hingga pesisir selatan Pulau Jawa. Di sisi lain, selama periode ini juga diprediksi terjadi peningkatan ketinggian gelombang laut, mencapai 2,5 hingga 4 meter. "Sehingga pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, dan masyarkat yang berlibur ke wilayah pesisir perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi," kata Teguh Wardoyo. Untuk itu, tambah dia, kewaspadaan dini perlu ditingkatkan, mengingat kondisi ini dapat menimbulkan peristiwa bencana, seperti banjir, tanah longsor, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap kini mengantisipasi banjir susulan terutama di wilayah Kecamatan Sidareja. Langkah ini ditempuh setelah adanya peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan wilayah Jawa akan dilanda hujan sampai 2 hari kedepan. "Kita persiapkan semuanya. Apalagi setelah dapat info dari BMKG," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Martono, kemarin. Dia mengatakan, pihaknya menyiagakan seluruh personil yang ada. Terutama mereka yang bertugas di wilayah UPT BPBD Sidareja. Sementara peralatan pendukung seperti perahu karet, dapur umum, alat komunikasi dan satu unit mobil pemadam, kini disiagakan di UPT BPBD Sidareja. Demikian juga dengan bahan makanan yang dipersiapkan mengantisipasi pengungsi. "Baik alat dan logistik kita siapkan. Petugas siaga 24 jam penuh," katanya. Ditambahkannya, kesiap siagaan ini dilakukan karena banjir di Kecamatan Sidareja kerap berlangsung lama. Air baru akan surut seminggu setelah hujan reda. Hal ini karena wilayah dalam kota Kecamatan Sidareja sangat rendah dibandingkan daerah lain dan menyulitkan air keluar dari pemukiman warga. "Banjir biasanya baru surut setelah satu minggu," ujarnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: