LIPI Kembangkan Masker Elektrik

LIPI Kembangkan Masker Elektrik

Ilustrasi. Foto Istimewa JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini tengah mengembangkan desain masker elektrik. Menariknya, masker ini dirancang untuk membunuh virus COVID-19 saat udara masuk ke dalam masker. Bertenaga baterai dan memiliki filter ganda. Yaitu pertama menggunakan tembaga berbentuk kasa atau jaring. Yang kedua, berbasis sterilizer vortex. "Filtrasi kedua kami punya desain khusus. Sehingga ketika ada udara yang dihirup akan benar-benar terjamin bakteri dan virusnya terbunuh," kata peneliti LIPI, Deni Shidqi Khaerudini, di Jakarta, Senin (2/11). Masker yang tidak perlu dicuci itu akan menggunakan sinar ultraviolet C (UVC). Sehingga bisa menyinari udara yang masuk dan juga membunuh virus dan bakteri. https://radarbanyumas.co.id/ganti-masker-setiap-4-jam-jangan-gantung-masker-di-dagu/ "Menjamin udara yang dihirup benar-benar fresh. Jadi sudah tidak ada bakteri dan virusnya," tutur peneliti dari Pusat Penelitian Fisika LIPI tersebut. Masker tersebut, lanjutnya, mengusung konsep "trapping" (menjebak) dan "killing" (membunuh). Ketika udara masuk, virus dan bakteri terjebak atau terperangkap di filter pertama. Kemudian, virus atau bakteri akan benar-benar terbunuh di filter kedua. Penyaringan terhadap udara yang masuk dalam masker akan menggunakan bantuan elektrostatik. Tujuannya untuk membantu menjebak partikel virus dan bakteri. Menurutnya, sinar UVC akan muncul ketika masker digunakan. "Untuk sistem memunculkan sinar UVC tersebut masih dalam konsep. Bisa memanfaatkan sensor khusus atau dibuat dengan menekan tombol tertentu untuk menyalakannya," imbuh Deni. Masker ini dibuat dalam rangka mendukung upaya pemerintah agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, gerakan disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) juga harus tetap dilakukan.(rh/fin) #Satgascovid19 #Ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: