Mengenal Irwan Fitriyanto, Koordinator Laskar Bale Sinaoe

Mengenal Irwan Fitriyanto, Koordinator Laskar Bale Sinaoe

Karena Panggilan Hati, Pilih Tinggalkan Pekerjaan Sebagai Pengajar Memilih sebuah panggilan jiwa untuk bergelut dengan dunia sosial dan tanpa mendapatkan bayaran, bukan sebuah pilihan mudah. Terlebih lagi jika harus disibukkan dengan setumpuk kegiatan dan melakukan perjalanan jauh dari rumah. Namun langkah ini diambil oleh Irwan Fitriyanto yang kini dipercaya menjadi koordinator Laskar Bale Sinaoe. HARYADI NURYADIN-Cimanggu Sesekali tanggannya menunjuk pada lembar buku yang tengah dibaca sejumlah anak. Dia lalu memberikan penjelasan singkat mengenai isi bacaan tersebut agar lebih bisa dimengerti empat orang anak yang tengah asik membaca buku koleksi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bale Sinaoe di Desa Panimbang Kecamatan Cimanggu. KAKI--(2) Adalah Irwan Fitriyanto, lulusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Galuh ini dengan sabar memberikan penjelasan. Dalam kesempatan lain, dia memberikan penjelasan singkan mengenai cara memainkan angklung kepada guru yang datang ke tempat tersebut. "Sejak dua bulan ini saya full di Bale Sinaoe. Kegiatan mengajar di sekolah saya tinggal," ujarnya. Menurutnya, menjadi laskar atau relawan disana merupakan panggilan jiwa. Sifat sosial ini tumbuh subur kala dirinya masih menuntut ilmu di Universitas Galuh, Jawa Barat. Dia kerap mengikuti berbagai aktifitas bersama sesama teman mahasiswa disana. Dia-pun banyak bergerak pada kegiatan berbau literasi seperti pelatihan jurnalistik dan teater. "Saya dulu sering ikut kegiatan sosial. Mungkin dari situ terbiasa untuk kerja sosial," katanya. Baginya, menjalani peran ini memang butuh banyak tantangan. Pertama dari dukungan sesama laskar yang memiliki kesibukan masing-masing. Tidak jarang, agenda yang sudah dirancang akhirnya batal dilaksanakan karena banyak dari laskar harus bekerja atau belajar. Maklum, laskar rata-rata merupakan anak sekolah setingkat SLTP atau SLTA. Sebagian kecil lagi berlatar belakang sebagai ibu rumah tangga atau mahasiswa. Faktor kedua, adalah jarak rumahnya dengan TBM Bale Sinaoe yang relatif jauh dan berada di Desa Surusunda Kecamatan Karangpucung. Otomatis, untuk bisa sampai ke tempat kerja dia harus mengeluarkan ongkos bensin. "Untuk transport, saya masih ada tabungan. Jadi tidak ada masalah," katanya. Kepala Bidang Administrasi Bale Sinaoe, Dewi Kartawati mengatakan, jumlah laskar yang aktif saat ini sekitar 15 orang. Dari jumlah tersebut tidak semuanya aktif seperti Irwan. Tempat ini juga banyak mendapatkan bantuan dari siswa SD yang kerap ikut mengurus taman bacaan yang sempat mendapatkan penghargaan dari Mentri Pendidikan Nasional pada 2015 lalu. "Jumlah laskar tidak banyak," ujarnya. Saat ini, TBM Bale Sinaoe memiliki 4 ribu koleksi buku berbaai jenis. Namun mayoritas bertema fiksi seperti novel dan cerita bergambar untuk anak-anak. Buku ini bisa dipinjam oleh siapapun secara gratis. Kerap kali, laskar melakukan road show ke penjuru kampung di Kecamatan Cimanggu dan sekitarnya. Di lokasi tujuan, mereka mengajak warga untuk membaca buku secara gratis pula. (*/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: