RKPD 2017 Defisit Hingga Rp 1,3 Triliun

RKPD 2017 Defisit Hingga Rp 1,3 Triliun

CILACAP-Asisten II Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Dian Setyabudi mengungkapkan kapasitas keuangan Pemkab Cilacap dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017, untuk pendapatan diprediksi sekitar Rp 2,8 triliun. Sementara total prediksi belanja sebesar Rp 4,2 triliun yang terbagi dari dua belanja yakni tak langsung sebesar Rp 1,9 triliun, dan langsung sebesar RP 2,2 triliun. "Selisih pendapatan dan belanja kita harus dirasionalisasi Rp 1.390.729.860.643," ujarnya dalam Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dihadiri beberapa Kepala SKPD, Sekretaris Daerah (Sekda) beserta jajaran Setda Cilacap yang digelar Kamis (17/3). Angka selisih tersebut, kata Dian, termasuk dalam defisit yang bila diprosentasekan sebesar 49,18 persen. Rapat ini juga kata dia, sebagai persiapan jelang menghadapi Musrenbang agar lebih siap dan tertata. Dalam rapat kemarin, ada enam kesepakatan. Keenam poin tersebut nantinya akan dijadikan catatan guna menghadapi musrenbang yang sedianya akan dilaksanakan pada Rabu (23/3) mendatang. Keenam poin antara lain penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Cilacap Tahun 2017, mempedomani Perda Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 dan Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Kemudian Sasaran dan prioritas daerah rencana program dan kegiatan prioritas dalam RKPD tahun 2017, usulan rencana program dan kegiatan prioritas dalam RKPD tahun 2017, usulan rencana program dan kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi target indikator RPJMD yang belum tercapai, revisi rencana program dan kegiatan yang termuat dalam RKPD 2017 paling lambat diserahkan pada musrenbang, serta usulan rencana program dan kegiatan yang merupakan wewenang pemerintah pusat dan provinsi yang akan diteruskan dalam musrenbang tingkat pusat dan provinsi. Sementara Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM Dian Arinda Murni mengatakan, perlu memikirkan solusi cepat dalam penanganan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di Jalan Tidar. Menurutnya volume yang overload disebabkan adanya warga selain pedagang yang membuang sampah ditempat tersebut. "Juga perlu dipikirkan dampak bau menyengat dari sampah tersebut,"tandasnya.(rez)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: