Pelaksana Proyek Diminta Lebih Tertib

Pelaksana Proyek Diminta Lebih Tertib

Pelaksana Proyek Diminta Lebih TertibJalur Rel Ganda Lanjut Terus KROYA-Meski masih menyisakan persoalan lalu lintas yang kerap ruwet di jam sibuk di Perlintasan kereta api Kroya, pembangunan double track atau rel ganda kereta api terus dilakukan. Bersamaan dengan proses pengurugan, material bangunan untuk konstruksi jembatan juga mulai didatangkan. Sejumlah warga meminta agar pelaksana proyek dapat menjaga kebersihan sisa proyek seperti ceceran tanah urug di jalanan. Dimana, hal itu paling membuat jalanan menjadi sangat kotor. “Kalau yang tercecer diminimalkan, lalu segera dibersihkan, pasti akan cepat bersih. Karena itu pengerjaan pengurugan baiknya saat tidak hujan,” kata M Iqbal salah seorang warga Karangjati. Dikatakan dia, jalur rel ganda juga bukan hanya bermasalah di perlintasan Kroya. Namun sejumlah perlintasan baik yang berpalang pintu swakarsa apalagi yang tak berpalang pintu akan sangat berbahaya. “Mudah-mudahan nanti tidak ada perlintasan tidak berpalang pintu. Sebab dengan jalur rel ganda dipastikan volume perjalanan kereta juga akan naik, dan itu menjadi masalah keamanan,” terang dia. Sementara itu, pantauan Radar Banyumas, konstruksi jembatan mulai didatangkan di jalur Gentasari –Kedawung-Bajing – Kroya. Sejumlah jembatan yang melintas di sungai Kalitipar juga mulai dibangun. Menurut sejumlah pekerja, pembangunan rel ganda memang diupayakan lebih cepat lagi. Hal itu terkait dengan target pembangunan rel ganda Cirebon Kroya atau Cikro. Sekarang ini, yang sedang dikerjakan yakni jalur antara Purwokerto dan Kroya. pengurugan sudah dimulai sejak dari Desa Bajing Kulon Kroya hingga Karangjati Sampang. “Sekarang mulai pengurugan dan pembuatan jembatan penghubung. Salah satunya di perbatasan Desa Gentasari dan Kedawung,” kata Darso (49) salah seorang pekerja. Sementara pengurugan dilakukan dengan melibatkan puluhan truk. Hal itu karena sudah tiga hari ini cuaca cukup baik. Sehingga untuk mempercepat pekerjaan ditambah sejumlah armada untuk mengambil tanah urung dari Kaliwedi. “Untuk pengurugan sudah mencapai beberapa persen. Tinggal perapian dan penambahan batu untuk penguatan,” beber dia. Penambahan armada agar pengambilan tanah urug bisa lebih banyak. Sebab jika hujan turun maka pekerjaan pengurugan akan dihentikan karena selain lokasinya yang sulit juga membuat jalan menjadi licin. “Pengurugan memanfaatkan waktu yang cerah. Sebab kalau cerah ceceran tanah juga mudah dibersihkan. Dan masuk ke lokasi juga lebih mudah,” ujar dia. (yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: