Dito Sebut Pajak Bentuk Bela Negara

Dito Sebut Pajak Bentuk Bela Negara

TENGAHADIPALA - Membayar pajak bagi masyarakat, dinilai sebagai bentuk bela negara. Pasalnya, pajak yang dibayarkan ke pemerintah pusat maupun daerah menjadi modal awal untuk mengolah kekayaan alam agar bisa masyarakat secara luas. Hal ini terungkap dalam sosialiasi Pilar Kebangsaan yang mempertemukan anggota DPR RI, Dito Ganinduto dengan warga Kecamatan Adipala, Jumat (19/2) kemarin. Menurut Dito, pengelolaan potensi alam dan sumberdaya membutuhkan modal dalam bentuk kerja maupun investasi lain. Modal berbentuk investasi langsung ke pemerintah sebagai pemasukan negara adalah berupa pajak. "Pajak ini modal negara untuk mengolah sumber daya dan kekayaan," ujarnya. Karenanya dengan tegas dia memastikan, taat membayar pajak merupakan salah tindakan bela negara. Karena ketaatan dan kesadaran masyarakat, maka negara akan memiliki modal kuat untuk mengatur dan mengolah kekayaan yang nantinya akan kembali ke masyarakat, baik langsung ataupun tidak langsung. "Membayar pajak juga bela negara," kata anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini. Dia lalu merinci bentuk-bentuk bela negara. Mulai dari memelihara lingkungan, pembangunan lingkungan hidup dan ikut menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman hidup di sekitar tempat tinggal masing-masing. Termasuk menjaga keutuhan keluarga dan bisa menjalankan tugas masing-masing dengan baik. "Yang masih sekolah, belajar dengan baik," katanya. Sementara bentuk peran serta secara langsung melalui berbagai wadah. Seperti Pertahanan Sipil (Hansip), Keamanan Rakyat (Kamra), Perlawanan Rakyat (Wanra) danĀ  lainnya. Hal ini merupakan kekuatan rakyat sebagai kekuatan pokok unsur perlindungan masyarakat. "Ini ada dasarnya yaitu Undang Undang Dasar 1945 pasar tiga puluh," katanya. Dan peran masyarakat baik secara individu maupun kelembagaan itu terus dibutuhkan. Ini mengingat masih adanya ancaman dari dalam dan luar yang bertujuan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Jangan sampai kita terlibat dalam kegiatan terorisme atau tindakan yang memecah belah. Apalagi terlibat dalam kegiatan yang ingin mendirikan negara baru," tandasnya. (adv/har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: