Sekda Ikuti Keputusan Gubernur Soal Bandara

Sekda Ikuti Keputusan Gubernur Soal Bandara

Sekda Ikuti Keputusan Gubernur Soal BandaraTunggul Wulung Terus Jalan CILACAP-Pemkab Cilacap akhirnya buka suara terhadap polemik dukungan antara Bandara Wirasaba dengan Tunggul Wulung menyusul dua-duanya saling klaim untuk mengembangkan fasilitas tersebut. Sekda Cilacap Sutarjo mengungkapkan bahwa Pemkab Cilacap akan mengikuti keputusan yang diambil Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terkait apapun hasil keputusan pengembangan bandara Wirasaba. "Sikap kita sesuai dengan apa yang diputuskan Gubernur (soal pengembangan bandara, red)," ujarnya. Namun demikian, Sekda masih belum membeber lebih banyak soal pengembangan bandara tersebut. Sementara itu, isu yang sempat merebak adanya penutupan Bandara Tunggul Wulung, dibantah Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Cilacap Uong Suparno. Pasalnya, hingga saat ini, pihaknya belum ada surat resmi atau pemberitahuan langsung dari Menteri Perhubungan atau Dirjen Perhubungan Udara. Dia menegaskan, Bandara Tunggul Wulung tidak mungkin ditutup. Hal ini karena memiliki nilai dan keberadaan yang sangat strategis bagi pemerintah pusat. Dia beralasan selama ini bandara tersebut sangat mendukung kelancaran pembangunan proyek yang cukup besar. "Jadi isu tersebut tidak benar," tegasnya. Disebutkannya, proyek besar yang sedang dibangun di Cilacap antara lain Proyek Langit Biru Cilacap (Cilacap Blue Sky Project) milik Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap. Dengan nilai investasi sebesar 392 juta Dolar AS dirasa akan rugi apabila menutup Bandara Tunggul Wulung. Selain itu, Bandara Tunggul Wulung juga sudah lama diberdayakan menjadi sekolah penerbangan. "Ada beberapa sekolah penerbangan atau sekolah pilot yang memanfaatkannya, antara lain Perkasa Flight School, Deraya Flight School, dan Genesa Flight Academy," katanya. Alasan lain tidak adanya penutupan bandara yaitu, surat dari Menteri Perhubungan No.KP.970 Tahun 2012 tentang Rencana Induk Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap. Berdasarkan rencana induk, bandara tersebut akan dikembangkan agar mampu melayani 175.400 penumpang per tahun dengan menggunakan pesawat terbang jenis ATR 72-600. Dia mengungkapkan sudah mendapatkan surat Menteri Perhubungan dan Dirjen Perhubungan Udara tertanggal 16 Desember 2015. Surat itu berisi jawaban atas usulan pengembangan Lanud Wirasaba, Purbalingga. Di surat itu disebutkan pula bahwa cakupan layanan bandar udara di wilayah Pulau Jawa adalah 100 kilometer atau jarak lurus antara dua bandara adalah 200 kilometer. Bandara Tunggul Wulung Cilacap dengan wilayah Purbalingga dan sekitarnya masih dalam jarak lurus tersebut. Bahkan Bandara Wirasaba masih berada pada jarak lurus sekitar 50 kilometer, sehingga wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen masih termasuk dalam cakupan layanan Bandara Tunggul Wulung Cilacap. Sementara Rute penerbangan Cilacap-Halim dilayani dua hari sekali Perdana Kusuma dan Cilacap- Semarang satu kali dalam sehari. Namun sempat ada kabar akan menambah jurusan Cilacap-Pondok Cabe. Dimana perusahaan Garuda menawarkan diri yang akan menjadi penerbangan komersilnya.(rez/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: