Dorong Omzet Rp 400 Juta Perbulan Hingga Ketemu Presiden

Dorong Omzet Rp 400 Juta Perbulan Hingga Ketemu Presiden

Mengenal Agus Subagyo, Ketua Pokdakan Harapan Makmur Mengangkat potensi desa agar bisa memberikan manfaat besar bagi warganya, bukan perkara mudah. Dibutuhkan kerja keras terus menerus tanpa kenal lelah bagi tiap pelakunya. Sosok ini ada pada diri Ketua Ke lompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Harapan Makmur Desa Limbangan Kecamatan Wanareja. HARYADI NURYADIN, Wanareja Duduk lesehan di rumah makan khusus ikan di Desa Limbangan Kecamatan Wanareja, membuat suasana nyaman tak terkira. Tempat ini dikelilingi kolam, khas saung di Tatar Sunda, Jawa Barat yang sudah kondang ke penjuru negeri. Ditambah dengan semilir angin pengunungan, suasan sejuk sangat terasa. Di tengah perbincangan dengan berbagai orang ditempat itu, Agus Subagyo, Ketua Pokdakan Harapan Makmur sempat memamerkan sertifikat sebagai juara nasional. Matanya menampakan semangat dan suka cita tiap kali ditanya mengenai keberhasilan kelompok tersebut dibawah kepemimpinannya. Ini sebagai salah satu bukti sahih kerja keras Agus Subagyo. Bagaimana tidak, kelompok ini sekarang sudah melambung tinggi dan dikenal luas secara nasional. Tidak salah kiranya jika kemudian dia mengaku sangat bersyukur. Pasalnya, omzet kelompok ini sudah tergolong fantastis yakni Rp 400 juta perbulan. Jika ditambah dari hasil penjualan ikan ukuran siap konsumsi, maka nilainya bisa jauh lebih besar lagi. "Omzet sudah mencapai Rp 400 juta perbulan. Itu baru dari pembenihan," ujarnya. Omzet ini, katanya memang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Dan saat musim penghujan seperti sekarang ini, dia bersama teman pembenih lainnya akan mengalami panen raya karena besarnya permintaan benih ikan. "Sekarang lagi panen permintaan benih. Kita sering kewalahan," katanya. Dan dibawah kepemimpinannya, dia juga mendorong warga diluar anggota untuk ikut terlibat dengan membuat Rumah Tangga Pembenihan (RTP). Mereka yang terlibat kini jumlahnya sudah mencapai ribuan. Keterlibatan mereka untuk ikut memanfaatkan nama besar Limbangan sebagai penghasil benih ikan kualitas nomor wahid di pesisir selatan pulau Jawa. Potensi ikan yang melimpah disana, juga dia manfaatkan dengan membuka usaha rumah makan. Menu utama tentu saja adalah ikan hasil warga setempat yang dia beli lebih mahal. Ini dengan pertimbangan bisa memberikan nilai tambah bagi petani setempat. "Kalau petani jual ke pedagang, harga lebih murah. Selisih sekitar Rp 3 ribu perkilo," katanya. Selain itu, dia juga mendorong anggota untuk ikut memikirkan nasib warga yang kurang beruntung. Langkah ini ditempuh melalui santunan anak yatim dan berbagai kegiatan sosial lainnya. Pola ini sangat mirip dengan CSR pada perusahan besar. "Dana sosial ini mirip CSR," katanya. Salah satu bentuk penghargaan atas kerja kerasnya, dia pada pertengahan Desember lalu berangkat ke Jakarta dan menemui orang nomor satu di Tanah Air, yakni Presiden Jokowi. Disana dia sekaligus menerima penghargaan sebagai kelompok terbaik nasional. "Berkat perjuangan semua pihak, saya bisa ketemu presiden," katanya bangga. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: