Putri Bupati Mundur dari DPRD

Putri Bupati Mundur dari DPRD

Surat Pengunduran Belum Dikirim CILACAP-Sehari usai musda PAN dimana Muhamad Hanafi terpilih menjadi ketua DPD PAN Kabupaten Cilacap dalam musyawarah daerah PAN pada Minggu (10/1), Anggota komisi D sekaligus Wakil Balegda DPRD Kabupaten Cilacap, Tietha Ernawati Suwarto, mengundurkan diri sebagai legislator, Senin (11/1). Keputusan tersebut dijelaskan putri dari Bupati Cilacap ini, Tatto Suwarto Pamuji, bukan karena alasan politik atau persoalan internal DPRD. Tietha sendiri masuk sebagai anggota DPRD Cilacap periode 2014-2019 lewat pemilihan legislatif 2014 dari Dapil Kabupaten Cilacap 2 (meliputi Kecamatan Jeruklegi, Kesugihan, Maos dan Sampang) melalui Partai Amanat Nasional. "Saya meminta maaf, amanah sebagai wakil rakyat tidak bisa saya selesaikan sampai akhir periode 2019," terang Tietha sembari menitikkan air mata. Menurut Tietha, langkah mundur ia sadari bisa menimbulkan pro dan kontra. Tapi keputusan tersebut, ia katakan tidak serta merta, tapi sudah dipertimbangkan selama 3 bulan silam. Faktor utamanya adalah keluarga, yakni anak semata wayangnya yang seringkali memprotes kesibukannya. "Selain itu karena saya harus mengelola bisnis keluarga," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (11/1) kemarin. Namun, meski mundur dari anggota dewan, ia menyatakan tetap akan aktif di partai berlambang matahari itu. Ia juga menampik, tidak akan loncat ke partai lain. "Saya memang belum mengirimkan surat atau secara administratif memberitahukan pengunduran diri saya sebagai anggota dewan PAN ke partai. Karena PAN Cilacap sendiri baru melakukan musda. Tetapi saya sudah bicara secara lisan kepada Ketua DPW PAN Jateng, Wahyu Kristianto.  Saya tetap akan di partai," imbuh Tietha yang didampingi oleh Helmi Bustomi, adik Bupati Cilacap juga anggota DPRD Cilacap dari Partai Golkar. Helmi pun pada Radar Banyumas menerangkan, keputusan yang diambil keponakannya tidak ada faktor politik. Ia menyatakan, rutinitas di dewan tidak memungkinkan Tietha membagi waktu dengan keluarga dengan kondisi putrinya yang sedang sakit. Jikapun Tietha tetap aktif di partai, karena aktivitas di partai bersifat temporer. "Memang tidak mungkin dilanjutkan. Kalau dipaksakan di dewan, juga menimbulkan problem. Semisal tidak hadir di empat rapat paripurna, bisa dijatuhi sanksi," ujarnya. Helmi menampik jika pengunduran Tietha dikaitkan sikap politik keluarga besar Tatto Suwarto Pamuji. Misalnya, terkait langkah politik untuk menyamakan garis politik keluarga dalam satu partai untuk mendukung Tatto dalam pilkada Cilacap pada 2017 mendatang. Pengunduran Tietha ia tegaskan tak perlu dipolitisir. "Tidak ada sikap politik keluarga. Buktinya saya tetap di dewan, tetap aktif di Golkar. Tietha juga tetap aktif sebagai kader PAN.," terang Hilmi. Dihubungi terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Taufik Nurhidayat menyatakan pengunduran diri Tietha merupakan hak anggota. Tapi memang sampai saat ini dia belum menerima berkas administratif pengunduran diri Tietha. Ia juga menyatakan belum mendapat pemberitahuan dari sekretariat DPRD Kabupaten Cilacap, terkait pengunduran diri anggota DPRD dari Partai PAN itu. "Saat ini, saya sedang di luar kota. Saya belum menerima pemberitahuan dari sekretariat dewan," terangnya saat dihubungi via telephon oleh Radar Banyumas, Senin (11/1) kemarin. Sementara itu, Muhamad Hanafi sendiri terpilih menjadi ketua DPD PAN Kabupaten Cilacap dalam musyawarah daerah PAN pada Minggu (10/1), setelah menyisihkan tiga calon lainnya. Hanafi mampu meraih suara 239 suara dari 842 total suara yang masuk memilih calon lainnya. Ketua DPD PAN terpilih Muhamad Hanafi mengatakan bahwa, visi jangka kedepan akan konsolidasi internal partai setelah bertarung dalam pemilihan. "Sementara untuk jangka kedepan baik pendek maupun panjang seperti itu dahulu,"ujarnya kepada Radarmas. Ia menyatakan ingin mempersiapkan terlebih secara internal di tingkat pengurus dalam DPD jelang pilkada. "Kita akan mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada partai, karena tren elektabilitasnya seperti itu," tegasnya.     Sebab menurutnya,tren penurunan elektabilitas partai juga terjadi di parpol lainnya. Bahkan tren ini tambahnya, terjadi di level nasional. Sementara saat ditanyakan terkait sikap partainya jelang pilkada Ia tidak bisa berkomentar lebih banyak. Sebab dirinya masih akan mengejar target untuk membentuk pengurus yang baru, dalam setengah bulan kedepan. "Hal tersebut berdasarkan amanat dari DPW PAN yang memberi waktu sampai januari kedepan,"katanya. Terkait calon Bupati mana yang akan diusung PAN, pihaknya juga sikapnya masih menunggu. "Kalau dahulu kita mengusung Bupati sekarang, ya kita lihat kedepan,"imbuhnya. Karena dalam politik, Ia melihat apapun bisa berubah karena sifatnya yang selalu dinamis. Hanafi menambahkan, bahwa langkah parpol di Cilacap dalam pilkada maupun pileg memang perlu. Meski partainya belum memilih waktu yang tepat untuk berbicara. "Saya juga secara resmi belum dilantik, jadi sabar saja,"ungkapnya. Seperti diketahui, dalam gelaran pilkada Cilacap 2012 lalu partai PAN mengusung Tatto Suwarto Pamuji sebagai Bupati. Saat itu,  partai PAN bersama Golkar berkoalisi dengan mengusung pasangan Tatto-Edi. Dalam rekapitulasi tersebut, Tatto Suwarto Pamuji-Akhmad Edi Susanto meraih 555.044 suara, sedangkan pasangan Novita Wijayanti-Mochamad Muslih memperoleh 358.562 suara. Jumlah surat suara yang masuk sebanyak 942.242 lembar yang terdiri 913.606 lembar surat suara sah dan 28.636 lembar tidak sah. Sementara jumlah pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap sebanyak 1.498.215 jiwa, sehingga diketahui bahwa tingkat partisipasi masyarakat hanya 62,89 persen.(rez) (ziz/rez/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: