Jemaat Gereja Rayakan Natal Bersama
CILACAP-Natal bersama umat Kristiani bersama TNI, Polri, PNS Kabupaten Cilacap yang dilakukan di Gedung Patra Ria, Jum'at (8/1) kemarin, berlangsung khidmat. Perayaan yang dihadiri Jemaat gereja se-Kabupaten Cilacap, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, mengikuti Natal bersama dengan penuh sukacita untuk merefleksikan cinta kasih serta merajut tali persahabatan. Ketua Panitia Perayaan Natal Bersama tersebut, Pdt Samuel Suiharjo mengatakan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tahun 2015 ini mengangkat tema "Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah". Tema ini, mengibaratkan masyarakat sebagai sebuah keluarga besar. Sebab, dalam kehidupan bermasyarakat, selalu terjadi interaksi antara individu dari suatu keluarga dengan individu dari keluarga lain. "Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa memiliki hubungan dengan orang lain. Hidup mengasihi orang lain adalah ciri khas umat Tuhan. Kita tidak punya pilihan lain, kita harus hidup dalam kasih," ujar Samuel dalam sambutannya. Wujud keluarga besar yang saling menjaga rasa damai, saling percaya, menghormati nampak nyata dalam perayaan natal tersebut. Pasalnya, dari pantauan Radar Banyumas, walaupun perayaan Natal bersama diguyur hujan deras, tak menyurutkan Jemaat gereja se-Kabupaten Cilacap berdatangan dengan sukacita. Perayaan yang dihadiri kurang lebih 2500 orang termasuk Pimpinan Daerah dan Pejabat Kabupaten Cilacap, anggota TNI, Polri, PNS, tokoh agama dan tokoh masyarakat menghadirkan penghargaan pluralisme yang saling menerima keberagaman. Pesan Natal yang disampaikan Pdt Totok Yhoedasetyo juga menyejukkan. Diantaranya, meminta umat untuk mengembangkan hidup sederhana dan berani memperjuangkan hak orang lain dengan saling berbagi untuk memperoleh kecukupan dalam hidupnya. Belajar berbagi sebagai tanggung jawab kepedulian, ia tegaskan tidak melihat perbedaan apapun. Semangat Natal adalah menerima semua makhluk agar bisa mengalami kedamaian. "Semua makhluk adalah keluarga besar dunia, sebagai orang beriman punya tanggung jawab terhadap sesama dan juga terhadap alam tempat kita tinggal," ujarnya. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji dalam sambutannya juga menyampaikan pesan yang menggugah hati. Bupati berbagi cerita tentang orang buta dan pelita sebagai analogi ketidaksempurnaan manusia yang perlu memegang teguh kebijaksaan sebagai kompas mengarungi kehidupan. Kebijaksanaan merupakan penerang membangun kebersamaan, kepedulian serta toleransi. "Kebijaksanaan tak pernah habis terbagi, Natal bagi umat Kristiani saya harap bisa dijadikan wahana memupuk kembali semangat kebersamaan, kedamain, persatuan dan kesatuan sesama umat manusia," kata Bupati. Perayaan natal bersama yang khidmat tersebut juga diisi madah oleh berbagai pihak. Mulai dari anak-anak murid PAUD/TK sekolah Minggu Gereja, paduan suara dari beberapa Gereja, Paduan suara Ikatan Pemuda Maluku serta Paduan Suara Pesparawi. Selain itu, yang istimewa, Komandan Lanal Cilacap, Kolonel Laut (S) Yohannes Tambunan juga mempersembahkan lagu pujian dalam acara tersebut. (adv/ziz/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: