Mengenal Tim Evakuasi Sarang Tawon Raksasa BPBD Purbalingga, Terbiasa Disengat Lebah Besar, Sampai Terpeleset
EVAKUASI : Wahyu dan rekannya saat memperlihatkan hasil evakuasi sarang tawon di wilayah kota belum lama ini. AMARULLAH NUR CAHYO/RADARMAS SARANG lebah atau tawon berukuran besar kerap dibiarkan oleh masyarakat. Namun pada suatu saat tetap membuat kelimpungan lingkungan, karena tawon jenis Vespa yang biasanya bersarang di dalam, kadang menyerang manusia. Purbalingga ada Tim Khusus dari BPBD untuk mengevakuasi sarang sesuai permohonan masyarakat. Bagaimana cara kerja mereka dan keunikan apa saja yang dialami petugas relawan itu? AMARULLAH NURCAHYO, Purbalingga SEKUMPULAN orang pada malam hari terlihat menonton rumah dan pohon di sekitar mereka. Hanya sorot lampu senter berkelebatan di sekitar. Saat dilihat ke atas, 2 orang berseragam oranye dengan helm serta sarung tangan sedang di atap rumah dan pepohonan. Mereka ternyata sedang bertugas mengevakuasi sarang tawon berukuran jumbo di wilayah Wirasana, Kecamatan Purbalingga. Ya, seseorang bertubuh tinggi bernama Wahyu Prayoko dari Tim Evakuasi BPBD masih sibuk dengan karung plastik putih. Di depannya ada sarang tawon besar sedang ditangani. Dua rekan lainnya berada di bawah, Khabib Maulana, dan Khoerul Anwar. Wahyu mengungkapkan, sarang lebah harus dievakuasi malam. Karena akan lebih mudah dan penanganan akan maksimal. Ia naik ke atap dengan membawa semprotan berisi premium serta kapas. Kapas yang sudah dibasahi premium itu ditutupkan di lubang sarang sampai beberapa menit. "Usai sarang kami kuasai dengan menutup lubangnya, maka tawon akan lemas oleh bau menyengat premium. Lalu kami ambil menggunakan karung plastik bersama sarangnya. Baru ditutup dan dibawa turun," kata pria yang memimpin tim ini. Rupanya tak semudah yang dilihat orang, evakuasi sarang tawon besar membutuhkan keberanian dan trik tersendiri. Bahkan ia dan dua rekan lainnya seperti tak merasakan sengatan tawon saking seringnya tersengat. Meski merasakan, hanya sesaat dan terasa saat semua sudah selesai. Tak hanya itu, pernah ada rekan dari grup lain juga tersengat di bagian mulut sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Timnya juga pernah mengalami beberapa kali terpeleset genteng dan jatuh sekitar 4 meter karena licin. "Saat akan mengarah ke sarang, genteng yang saya injak licin dan akhirnya merosot ke bawah sampai 4 meter. Beruntung tidak ada luka berarti. Kadang saat tawon sedang liar, maka akan tetap ada yang menyengat dari celah pakaian pengaman. Pakaian sudah sangat rapat, tetap ada celah, sengatan kadang mengagetkan," imbuhnya. https://radarbanyumas.co.id/butuh-minimal-sejam-mdmc-purbalingga-evakuasi-sarang-tawon/ Rekan lainnya Khabib mengaku, saat membawa sarang tawon dalam karung plastik juga harus hati-hati. Wadah itu tidak boleh berlubang, karena tawon akan mudah keluar lagi dan jelas mengamuk. Saat bisa lolos bisa menyengat warga lainnya dan petugas. Biasanya sarang dalam wadah langsung diamankan dan dimusnahkan di lain tempat. Ukuran yang biasa dievakuasi ada yang berdiameter lebih dari 40 sentimeter. "Kami butuh waktu 1-2 jam, tergantung letak sarang dan kondisi lingkungan. Sarang berisi larva jika dibiarkan, dalam waktu 3 hari bisa menetas," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: