Investasi Sektor Jasa Masih Subur
BARU: Calon lokasi salah satu toko modern saat sedang disiapkan dan disurvei. AMARULLAH/RADARMAS PURBALINGGA - Investasi di bidang manufaktur dan jasa, diprediksi masih bisa tumbuh subur di Kabupaten Purbalingga, tahun 2022 ini. Yaitu pabrik dan pertokoan seperti toko modern, yang masuk kategori investasi sektor jasa. Hal itu bisa dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan jumlah toko modern dan sektor jasa lainnya di Purbalingga sampai ke wilayah pedesaan. Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purbalingga, Ato Susanto AP MSi mengungkapkan, harus diakui kedua sektor itu masih menjadi incaran dan andalan yang dibidik serius oleh calon investor. Bahkan jika pabrik PMA, yang penting usaha mereka di Purbalingga kondusif tanpa sering dilanda masalah dari luar, maka mampu menarik investor yang sama ke Purbalingga. “Kami tetap mengedepankan aturan dalam pelayanan, misalnya menggunakan sistim online dan semua tahapan harus dipenuhi,” katanya, kemarin. Pihaknya mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat seperti infrastruktur jalan yang menunjang investasi. Karena Purbalingga tidak memiliki jalan tol dan akses jalan utama seperti Bayeman juga perlu mendapatkan pelebaran untuk truk tronton. Menurutnya, dipilihnya investasi di Purbalingga bisa saja karena adanya kejenuhan di wilayah Jabotabek soal industri atau investasi. Sehingga calon investor masuk melirik Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Purbalingga. “Faktor lain yaitu sudah ada perusahaan besar yang dinilai sudah nyaman berinvestasi di Purbalingga ikut mempromosikan keadaan Purbalingga. Bahkan ada yang dari Tangerang akan menanam investasi di Purbalingga. Di bidang pengolahan kayu, karena dikabari investor yang sudah lebih dulu ada di Purbalingga,” imbuhnya. Pemerintah Kabupaten Purbalingga menargetkan capaian nilai investasi dalam rupiah sebesar Rp 950 miliar. Jumlah itu dari target yang telah dihitung dan diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rp1,2 triliun. Hanya saja, setelah negosiasi bisa ditargetkan Rp 950 miliar. https://radarbanyumas.co.id/investasi-didominasi-perusahaan-listrik-gas-dan-air/ Pada masa Pandemi Covid-19, BKPM justru mematok target investasi yang sangat tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Rinciannya, pada tahun 2020, target investasi yang ditetapkan adalah Rp 29,2 M dan tercapai hingga 491 persen atau sekitar Rp 155 M. Tahun 2021, target investasi melonjak tajam yaitu Rp 1,16 T dan tercapai 79 persen atau sekitar Rp 850 M. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: