40 Produk Lokal Bersaing Lolos Ekspor

40 Produk Lokal Bersaing Lolos Ekspor

ICIP-ICIP: Tim kurator didampingi bupati Tiwi saat mengecek beberapa produk UMKM yang lolos kurasi tahap 1. (ISTIMEWA) PURBALINGGA - Tak kurang dari 40 produk UMKM di Kabupaten Purbalingga sedang menghadapi kurasi dari Tim Kurator produk UMKM dari CV Timur Rasa didampingi DinkopUMKM Jawa Tengah, Kamis (9/6) di Pringgitan Pendapa Dipokusumo. Produk-produk itu dikurasi untuk bisa lolos ekspor, diantaranya ke Amerika Serikat. Kurasi produk adalah proses penyeleksian terhadap produk UKM/IKM yang telah didaftarkan sebelum produk tersebut dapat diekspor. Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DinkopUKM) Kabupaten Purbalingga, Bambang Triono menjelaskan, 40 produk UMKM itu siap diajukan untuk kurasi. Yang sudah lolos diantaranya sedotan organik, gula aren, dodol nanas, eco print, kripik salak, coklat kopi, kripik pelepah pisang, pakis krispi, gula aren, dan lainnya. "Kurasi tahap satu lolos, tapi masih proses, setelah ini ada kunjungan ke tempat produksi," tuturnya, Kamis (9/6). Ia menambahkan, kunjungan ke rumah produksi untuk memastikan produk tersebut dari sisi pembuatannya sudah memenuhi standar yang diinginkan atau belum. https://radarbanyumas.co.id/batu-klawing-purbalingga-diekspor-ke-amerika/ Karena produk yang lolos di display belum tentu nanti lolos dari aspek rumah tempat produksinya. ICIP-ICIP: Tim kurator didampingi bupati Tiwi saat mengecek beberapa produk UMKM yang lolos kurasi tahap 1. (ISTIMEWA) "Karena tidak bisa produk ini dibuat dengan cara tradisional, kebersihannya kurang, dapurnya kurang bagus dan sebagainya. Apalagi pasar mereka adalah orang-orang yang peduli kesehatan," imbuh Bambang. Proses kurasi berlangsung 3 hari, mulai dari Kamis (9/6) sampai dengan Sabtu (11/6). Produk yang lolos, nantinya akan ditampilkan dalam Expo yang akan diselenggarakan oleh Kementerian dan Kedutaan Besar Amerika Serikat sekitar September mendatang. "Dalam expo juga didatangkan buyer/pembeli langsung dari Amerika Serikat," ujarnya. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan, Pemkab Purbalingga memberi perhatian yang lebih terhadap sektor UMKM. Mengingat sektor ini paling tahan terhadap krisis. Berbagai program diberikan, mulai dari fasilitasi pelatihan, peralatan, bantuan permodalan, packaging, pemasaran dan sebagainya. "Namun kami sadar betul, kalau ingin tembus ke pasar internasional harus paham market/pasar yang diinginkan oleh mareka saat ini seperti apa. Karena harus bisa menyesuaikan dengan market yang dibutuhkan," tutur Bupati Tiwi. Bupati juga meminta kepada Tim Kurator untuk memberikan masukan-masukan terhadap Dinkop UKM ataupun Dinperindag terkait market yang sedang dibutuhkan dan diminati oleh orang Amerika Serikat. Sehingga hal tersebut akan coba dikembangkan di Purbalingga. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: