Jatah Beras Bantuan Pangan Non Tunai di Kecamatan Rembang Dikurangi 1 Kg

Jatah Beras Bantuan Pangan Non Tunai di Kecamatan Rembang Dikurangi 1 Kg

RAPAT: Para kades se Kecamatan Rembang rapat membahas kondisi BPNT yang dikurangi 1 kilogram 2 paket, kemarin. (CAHYO/RADARMAS) PURBALINGGA - Pembagian paket Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2021 pada Desember di Kecamatan Rembang sebanyak 2 paket ekstra, disorot. Pasalnya, kuantitas beras yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) semula 13 kilogram menjadi 12 kilogram. Hal itu belum disosialisasikan kepada penerima jauh hari sebelumnya. Pembagian empat paket diterima pada Desember, dua paket November dan Desember dan dua paket lainnya ekstra dua bulan di tahun 2021. Namun yang dikurangi kuantitas hanya dua paket ekstra. Kepala Desa Wanogara Kulon, Sunarto mengungkapkan, dirinya sempat menerima pengaduan warga penerima terkait pengurangan kuantitas beras. Beredar kabar pengurangan karena beras yang dibagikan kategori premium dengan harga lebih tinggi. Diketahui, per penerima dibantu Rp 200 ribu yang digunakan untuk menebus paket BNT di E- Warong. E-Warong merupakan program warung bahan kebutuhan pokok yang ditunjuk resmi pemerintah untuk melayani penerima bantuan sosial. “Kondisi pengurangan kuantitas ini juga kami tidak tahu dasarnya. Karena untuk BPNT, kepala desa tidak bisa diintervensi dan tidak pernah dilibatkan sejak awal. Kami berharap kades juga dilibatkan,” tuturnya. Kades Wlahar, Ali mengungkapkan, dasar pengurangan kuantitas harus bisa dijelaskan penyebabnya oleh E-Warong. Jika sebelumnya beras medium bisa 13 kilogram, kali ini 12 kilogram. “Saya contohkan di desa kami ada 389 KPM. Jika di rata-rata perkilogram, maka ada 389 kilogram yang dikurangi. Lalu di dikalikan semua KPM se Kecamatan Rembang seperti penuturan para kades lainnya, maka bisa mencapai 8 ton pengurangannya. Ini yang harus dijelaskan kepada penerima dan desa oleh E-Warong,” katanya. Koordinator E-Warong Kecamatan Rembang Sutrisno menjelaskan, pengurangan 1 kilogram merupakan kesepakatan semua pemilik E-Warong. Pertimbangannya selain komoditas sedang susah juga berasnya kategori premium. https://radarbanyumas.co.id/fenomena-beras-bau-apek-program-bpnt-di-banyumas-kepala-dinas-jangan-takut-menolak-jika-kualitas-buruk/ “Dengan beras premium, maka untuk menyesuaikan pagu Rp 200 ribu per KPM, beras dikurangi 1 kilogram. Sedangkan sisa alokasinya disalurkan ke komoditi lain. Ini sudah menjadi kesepakatan bersama. Kami tidak mengurangi alokasi Rp 200 ribu itu,” tegasnya. Kepala Desa Losari Kecamatan Rembang, Harwanto mengatakan, kedepan kepala desa dilibatkan dalam program BPNT. Tujuannya agar tidak ada komunikasi yang berbeda. Namun kepala desa tidak akan mengintervensi siapapun pemasoknya dan dari lembaga apapun. “Kami tidak bermaksud ingin memasok apalagi mengatur siapapun pemasok BPNT. Namun dilibatkan agar bisa berkoordinasi soal data dan penyalurannya. Selama ini kami hanya menerima info akan ada penyaluran. Itu saja,” katanya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: