10 Anak Punk Kena Razia di Purbalingga, Asal Purwokerto Tiga Anak

DITINDAK: Aparat Sat Pol PP Purbalingga saat menertibkan anak punk di salah satu minimarket. PURBALINGGA - Penanganan anak-anak punk yang berkeliaran dan berkelompok di beberapa sudut kota Purbalingga terus dilakukan. Namun seakan tak pernah ada efek jera, mereka masih saja terjaring razia. Sebanyak 10 anak punk terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Purbalingga, Selasa malam lalu. Mereka berasal dari Purbalingga berjumlah 4 anak, Purwokerto berjumlah 3 orang, Kebumen 1 orang dan Cilacap 1 orang, serta Banjarnegara 1 orang. Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Tibumtranmas) Sutriono SSos mengatakan, kegiatan penertiban dan penanganan PGOT dalam upaya Cipta Kondisi Tibumtranmas. "Ada 4 lokasi sasaran kami. Masing-masing Alun-Alun Purbalingga, Terminal Bus Purbalingga, Taman Kota dan persimpangan traffict light," kata Sutriono. Kegiatan penertiban berawal ada laporan pengaduan masyarakat jika di salah satu minimarket persimpangan traffict light Gemuruh terdapat aktifitas anak punk yang meresahkan. "Tindakan yang kami lakukan berupa teguran lisan dan teguran tertulis. Mengamankan barang bukti berupa 2 buah ukulele (kentrung), kemudian memerintahkan kepada anak punk untuk pulang," tegasnya. https://radarbanyumas.co.id/satpol-pp-amankan-3-pengamen-di-jalan-gerilya-ternyata-masih-satu-keluarga-beberapa-kabur/ Sutriono mengakui jika penanganan PGOT termasuk anak jalanan dan anak punk membutuhkan tim terpadu. Yakni u tim yang diberi tugas langsung melalui SK Bupati. "Adanya Tim Terpadu bisa menjadi solusi agar anak-anak yang terjaring razia bisa disalurkan atau mendapat solusi. Misalnya diarahkan saat masih usia sekolah, ketrampilan kerja, UMKM dan lainnya," tuturnya. Tanpa Tim Terpadu maka penanganan hanya sebatas dibawa di rumah singgah Dinsosdalduk. Saat mereka sudah dilepaskan, maka berpotensi kembali ke jalanan. (amr)

Sumber: