Luncurkan Program GMPS, Ternyata Ada 20.283 Anak Tak Sekolah di Purbalingga

Luncurkan Program GMPS, Ternyata Ada 20.283 Anak Tak Sekolah di Purbalingga

DANA: Sekda Purbalingga saat memberikan beasiswa kepada anak SD agar bisa terbantu sekolahnya. PURBALINGGA - Kabupaten Purbalingga masih memiliki pekerjaan mengentaskan 20.283 anak tidak sekolah (ATS). Mereka itu direntang usia 7- 18 tahun. Hal itu dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Purbalingga Drs Suroto MSi, Rabu (1/12), saat meluncurkan program Gerakan Mageh Padha Sekolah (GMPS), di Pendapa Dipokusumo Purbalingga. "Data Susenas tahun 2020 mencatat ATS sebanyak itu dan masih dipakai sampai tahun 2021. Tahun 2022 rencana akan dilakukan perluasan replikasi penanganan ATS ke seluruh desa di Purbalingga guna mempercepat penurunan ATS," tuturnya. Pemerintah sedang merekonfirmasi keberadaan ATS dan mengetahui penyebab tidak sekolah. Sedangkan data itu akan masuk melalui Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) di 4 desa piloting. "Kami memiliki 4 desa piloting dan sudah ada fasilitatornya. Masing-masing Desa Jatisaba (Purbalingga), Kertanegara (Kertanegara), Panusupan (Rembang) dan Desa Kembangan (Bukateja)," rincinya. Upaya percepatan penanganan ATS Pemkab Purbalingga secara umum tergabung dalam “Gerakan Mageh Padha Sekolah (GMPS). Untuk percepatan, selain dibentuk Tim GMPS, juga pemberian Bantuan Sosial Beasiswa Kurang Mampu untuk Anak Usia Sekolah Tidak Sekolah (AUSTS). Khususnya untuk SD/MI, SMP/MTs dan Kejar Paket A/B di Purbalingga tahun 2021. "Jumlah penerima sebanyak 1.132 anak ditambah 15 anak hasil pendataan SIPBM di 4 desa piloting tersebut," imbuhnya. Data terbaru, progres total jumlah anak hasil pendataan di 4 desa piloting yang sudah terdaftar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebanyak 31 orang. Rinciannya kejar paket A/B 15 orang dan kejar paket C 16 orang. https://radarbanyumas.co.id/jumlah-penderita-hiv-aids-di-purbalingga-capai-582-kasus/ Bupati Purbalingga diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga, Herni Sulasti SH MH CFrA menjelaskan, bantuan AUSTS sudah diberikan Pemkab Purbalingga sejak 2016 dengan akumulasi 3.732 penerima. "Tahun 2021 kami masih menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk ATS dan anak beresiko putus sekolah baik dari level SD, SMP dan juga kelompok belajar / kejar paket A setara SD maupun B setara SLTP. Selain bantuan ATS, juga ada kegiatan beasiswa pendidikan untuk pendidikan tinggi dan pesantren dalam rangka membantu siswa untuk tidak putus sekolah," jelas Herni. Angka ATS yang tinggi di Kabupaten Purbalingga akan mempengaruhi angka rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Lebih luas, akan berpengaruh pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: