Warga Diminta Tak Nekat Gali Pasir Sungai, Rawan Meluap Saat Hujan

Warga Diminta Tak Nekat Gali Pasir Sungai, Rawan Meluap Saat Hujan

MASIH BANYAK: Salah satu lahan penambangan pasir di dekat jembatan Sungai Klawing Bancar Purbalingga. AMARULLAH/RADARMAS PURBALINGGA - Penghujan yang sedang berlangsung menjadikan aliran sungai banjir, seperti di Sungai Klawing Bancar Purbalingga. Namun naiknya debit air justru dinilai sebagai keberuntungan, karena di dekat jembatan Klawing masih banyak warga pencari pasir manual. Bahkan seakan sudah turun-temurun, warga penambang pasir manual di dekat jembatan sungai Klawing Bancar cukup banyak. Pemkab Purbalingga melalui dinas terkait melarang warga mencari material sungai seperti pasir dan batu terlalu dekat dengan jembatan. Jarak minimal 500 meter dari bangunan jembatan. “Tidak boleh mengambil material dengan jarak 500 meter di hulu dan 1.000 meter di hilir. Karena bisa mengancam keberadaan jembatan maupun bangunan yang ada di air,” tutur Kabid Sumber Daya Air DPU PR Purbalingga, Hadiono, pekan lalu. Saat kewenangan pembinaan dan sosialisasi penambangan masih di Dinas Pekerjaan Umum, sosialisasi bisa rutin dilakukan. Namun saat ini kewenangan sosialisasi ada di pemerintah propinsi dan pusat. Namun di dinasnya dan jajaran terkait di kabupaten juga siap bersama koordinasi melakukan pengawasan. “Setidaknya para pencari pasir di sungai Klawing Bancar itu tidak melanggarnya. Kami juga belum melakukan patroli atau pengecekan lagi, jadi belum tahu ada yang melanggar atau tidak,” tambahnya. https://radarbanyumas.co.id/jalan-ke-arah-linggamas-di-kemangkon-dicor/ Jika melanggar, maka kegiatan mereka mengancam keberadaan jembatan. Misalnya pada bagian pondasi atau bawah penyangga jembatan yang akhirnya kehilangan material batu di dekatnya dan berongga. Akhirnya saat ada hantaman ataupun beban yang cukup besar, bisa ada potensi tak stabil. Jika lokasi dekat jembatan hanya untuk menaruh hasil atau pasir, tak masalah. Namun dikhawatirkan masih ada yang melakukan penambangan dekat teras jembatan Klawing Bancar itu. “Kita juga kadang teringat jika masyarakat menambang juga untuk keperluan hidup sehari- hari. Namun kami minta agar tetap memperhatikan jarak aman dari teras jembatan,” tegasnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: