Bupati Tiwi Akui Purbalingga Belum Capai Smart City

Bupati Tiwi Akui Purbalingga Belum Capai Smart City

APA ADANYA: Bupati Tiwi saat memaparkan keterbukaan informasi di acara Uji Publik di UNS, Rabu (24/11). PURBALINGGA - Saat ini, Pemkab Purbalingga mengakui jika Purbalingga belum mencapai Smart City. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan hal tersebut saat uji publik badan publik keterbukaan Informasi yang diselenggarakan Komisi Informasi Provinsi (KIP) di Gedung FISIP Universitas Negeri Surakarta (UNS), Rabu (24/11). Namun, Tiwi menegaskan, blue print atau deskripsi mendetail mengenai rencana Smart City sudah ada sejak tahun 2017 lalu. Pemkab Purbalingga sudah melakukan beberapa upaya sampai sekarang menuju Smart City itu. Misalnya, kewajiban OPD bahkan ASN di Kabupaten Purbalingga untuk secara berkala mengunggah data sektoral yang ada di instansinya melalui digital dan web. "Saat ini Purbalingga membangun banyak aplikasi di masa Pandemi Covid-19. Yaitu sebagai bentuk inovasi untuk meminimalisir kerumunan. Masa pandemi menuntut semua pihak melakukan terobosan digital agar wabah Covid-19 bisa ditekan,” paparnya. Puluhan aplikasi yang berhasil dibangun oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Seperti Si-Intan (Sistem Informasi Izin Penelitian) yang dikelola oleh Bappelitbangda, Simantri (Sistem Pe-mantau-an Antrian Puskesmas) yang dibuat oleh Dinas Kesehatan. "Kami membuat banyak aplikasi contohnya Si-Intan untuk memudahkan adik-adik mahasiswa yang akan melakukan penelitian agar tidak kontak langsung dengan pengelola izin penelitian. Lalu ada Simantri yang dibuat oleh Dinkes ini untuk meminimalisir antrian pasien pada saat melakukan pendaftaran," imbuhnya. Tiwi juga menegaskan, Pemkab Purbalingga berkomitmen merealisasikan digitalisasi desa dengan berbagai terobosan. Selain gelontoran anggaran yang mencapai Rp 1,4 miliar, kebijakan lain yaitu dengan membuat regulasi yang memungkinkan desa mengalokasikan anggarannya untuk lebih maju dengan digitalisasi desa. https://radarbanyumas.co.id/masih-bandel-gelar-dagangan-di-trotoar/ "Sebetulnya kami sudah melakukan blue print smart city sejak tahun 2017 dengan mengadopsi daerah lain seperti Banyuwangi. Tapi Pandemi Covid-19 juga membuat niatan kami untuk smart city sedikit mengalami kendala,” rincinya. Tiwi berharap Purbalingga mendapat predikat Kabupaten Informatif. Yaitu meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang berada pada level cukup informatif dan menuju informatif. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: