Sanggar Greget Semarang Bantu Pengembangan Desa Wisata di Purbalingga

Sanggar Greget Semarang Bantu Pengembangan Desa Wisata di Purbalingga

SEMARANG – Sanggar Greget Semarang membantu pengembangan desa wisata di Kabupaten Purbalingga. Harapannya, setiap desa wisata di kabupaten tersebut punya tarian khas untuk memperkaya atraksi budaya yang disuguhkan untuk wisatawan. Pengasuh Sanggar Greget Yoyok Bambang Priyambodo menjelaskan, pihaknya diminta memberi pelatihan tari untuk para pegiat desa wisata di Purbalingga dalam Workshop Atraksi Wisata Berbasis Budaya yang digelar di Umah Wayang Kemukusan, Selakambang, Kaligondang. Dalam acara yang digelar dua hari, Selasa-Rabu (16-17/11/2021) tersebut, Yoyok mengajak dua pelatih tari dari Sanggar Greget, yakni Canadian Mahendra dan Dwi Yuworo. “Kami diundang Pemkab Purbalingga untuk memberikan pelatihan tari. Kemudian kami ke sana dan memberi pengenalan Gerak Tari Tradisi Putra dan Putri,” paparnya. Dalam workshop yang diikuti 30 orang pegiat dari berbagai desa wisata di Purbalingga ini diharapkan mampu memberikan gagasan mengenai kreativitas pengembangan wisata berdasarkan potensi masing-masing. Kabid Pariwiasta, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Kustinah menambahkan dengan pelatihan tari dari Sanggar Greget Semarang, bisa menjadi keanekaragaman atraksi budaya di desa wisata. “Ini bisa meningkatkan kreativitas pelaku seni di desa wisata untuk dapat menciptakan tari kreasi tradisi sebagai atraksi budaya,” harapnya. Selain Sanggar Greget Semarang, Sanggar Wisanggeni juga dihadirkan untuk melatih pegiat mengisi karawitan untuk tari. https://radarbanyumas.co.id/sanggar-greget-semarang-ciptakan-tari-joko-kahiman-untuk-jadi-tarian-khas-banyumas/ Sementara itu, para peserta memberikan apresiasi terhadap Pemkab Purbalingga yang mau membantu memberikan pelatihan. Mereka juga berharap Dinporapar bisa menggelar workshop seperti ini secara rutin. “Ini bagus untuk menambah ilmu dan pengalaman teman-teman di desa wisata. Kami berharap kegaitan ini bisa diadakan lagi. Atau bahkan kami juga difasilitasi berkunjung ke Sanggar Greget untuk memperdalam tari,” kata Edi, pegiat dari Desa Wisata Limbasari Kecamatan Bobotsari. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: