Pembukaan Akses Kramat - Sirau Butuh Sepekan

Pembukaan Akses Kramat - Sirau Butuh Sepekan

MANUAL : Warga saat memecah batu besar di jalan Siregol hari ketiga, Senin (8/11). AMARULLAH/RADARMAS PURBALINGGA - Jalan raya Kramat-Sirau (titik Siregol) Kecamatan Karangmoncol sudah normal dari material longsor akhir bulan lalu. Namun masih menyisakan sebuah batu besar yang harus dipecah jadi bagian kecil yang mudah disingkirkan. Sampai Senin (8/11) sudah hari ketiga pemecahan batu besar itu. “Pihak desa menggunakan warga setempat dengan cara manual. Seperti alat pahat dengan memecah batu bertahap. Mengikuti alur batu dan dipukul dengan alat pemotong seperti alat pahat. Paling tidak butuh sepekan agar batu bisa disingkirkan usai dipotong,” kata Camat Karangmoncol, Juli Atmadi, Senin (8/11). Menurutnya, batu itu tetap harus disingkirkan dari tengah jalan. Karena kendaraan yang melintas harus manuver tidak bisa lurus jika batu itu masih di sana. Pemerintah desa mengerahkan 6 orang dengan 3 diantaranya tim inti pemecah batu. “Tekniknya full manual. Batu sangat keras. Bahkan sudah pecah puluhan bagian, sisa batu yang besar masih sulit dipindahkan. Karenanya, masih butuh waktu lagi, semoga segera terbelah semua dan bisa disingkirkan,” tambahnya. Juli mengakui jika tak ada longsor susulan di titik itu. Karena sudah dibuatkan jalur air ke tepian jalan. Sehingga aliran air lancar, tidak terbendung di atas tebing. Meski begitu, saat hujan turun deras, dirinya meminta pengerjaan batu dihentikan. Seperti diberitakan, Jalan raya Sirau-Kramat (Karangmoncol), tepatnya di Siregol Desa Sirau masih belum normal. Usai tertimbun material tanah longsor sehari sebelumnya, Jumat (22/10) lalu baru bisa dibuka untuk akses sepeda motor. https://radarbanyumas.co.id/banjarnegara-purbalingga-via-pandanarum-tertutup-longsor/ Itupun harus pengendara yang terbiasa melintas di sana, karena selain licin, masih banyak material tanah dijalanan. Upaya pembersihan sudah dilakukan oleh gabungan. Masyarakat, TNI, Polri, relawan, BPBD dan lainnya. Namun khusus batu ekstra besar, membutuhkan penanganan khusus dengan dipecah manual. Hingga harus ditangani orang desa dengan dipecah. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: