Tanah Retak Masih Ancam Warga Panusupan

Tanah Retak Masih Ancam Warga Panusupan

WAS-WAS: Salah satu rumah warga yang terancam ambrolnya tebing sungai. AMARULLAH/RADARMAS REMBANG - Bencana alam tanah retak dan longsor di Desa Panusupan Kecamatan Rembang, masih menjadi ancaman setiap tahun. Akhir pekan kemarin di Dukuh Bojongsana desa setempat juga terjadi kembali retakan tanah dan sudah mengancam lahan warga dan beberapa rumah penduduk. Kepala Desa Panusupan, Surismi menjelaskan, retakan tanah dipicu longsornya tebing tepi Sungai Ideng yang penghujan selalu banjir. Belum lama ini longsor tebing cukup signifikan dan kemungkinan tanah menjadi ketarik ke arah longsoran. “Sudah menjadi bencana tahunan, kami sudah imbau warga di dekat lokasi agar penghujan selalu meningkatkan kewaspadaan. Karena longsor tebing sungai dekat pemukiman sudah semakin mendekat,” tuturnya, Minggu (31/10) petang. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten. Penanganan bronjong di tebing sungai sudah pernah dilakukan. Tahun ini juga kembali terjadi kerusakan lagi di tepian sungai ideng itu. “Jalan retak, rumah di dekat sungai dan MIM Panusupan juga terdampak. Penanganan sepertinya harus bersinergi dengan semua pihak terkait, kami di lapangan tetap waspada dan menangani sementara,” tambahnya. https://radarbanyumas.co.id/tujuh-rumah-tertimbun-longsor-bencana-di-desa-mlaya-banjarnegara/ Informasi dari tim relawan, kondisi pemukiman warga, kebun dan gedung sekolah sudah berjarak ada yang 50 meter, ada yang 25 meter dari sungai yang longsor. “Penanganan harus segera dan harapannya,, banjir tidak semakin merusak lahan. Karena sungai Ideng sudah berpindah arah ke lahan masyarakat,” tutur relawan Arif Yulianto, kemarin. Aliran sungai yang pindah harus segera ditangani agar dampaknya tidak meluas ke lahan penduduk. Lahan yang ada di tepian sungai juga semakin terkikis di sepanjang aliran dan membutuhkan penanganan menyeluruh. Catatan Radarmas, pada tahun 2016 silam juga terjadi kondisi yang sama, retakan tanah sampai memutus jalan utama desa. Lalu tahun berikutnya, longsor dan banjir yang mengikis tebing dekat sungai. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: