Jalan di Purbalingga Kini Ada 160 Kilometer yang Rusak, Anggaran Perbaikan Tidak Cukup

Jalan di Purbalingga Kini Ada 160 Kilometer yang Rusak, Anggaran Perbaikan Tidak Cukup

Diperbaiki: Jalan rusak mulai diperbaiki dengan anggaran pemeliharaan rutin penambalan lubang. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Sebanyak 409 ruas jalan milik Kabupaten Purbalingga sampai September ini mengalami kerusakan 16 persen. Total kisaran 800 kilometer mengalami kerusakan sekitar 16 persen atau 160 kilometer. https://radarbanyumas.co.id/provinsi-jateng-siapkan-100-ton-aspal-antisipasi-kerusakan-jalan-di-musim-hujan/ Tahun ini, anggaran perbaikan jalan kabupaten hanya Rp 70 miliar. Sehingga tidak akan mencukupi, karena per kilometer membutuhkan anggaran Rp 1 miliar. Hal itu diungkapkan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga Drs Agus Winarno MSi, Kamis (30/9). Kondisi itu masih total, belum dibagi per kerusakan berat, sedang, dan ringan. Indikator jalan rusak berat diantaranya, dalam 10 meter, ada jalan berlubang sampai 11 titik. “Jika dipaksakan, tetap tidak akan cukup alokasi anggarannya tahun ini. Sehingga dibutuhkan prioritas. Kami paham, infrastruktur sangat terasa jika ada kerusakan dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tuturnya. Namun, prioritas saat ini pada sektor kesehatan dibanding infrastruktur. “Masayarakat harus bersabar kalau infrastruktur khususnya jalan rusak belum mendapatkan prioritas perbaikan. Hal itu disebabkan keterbatasan anggaran dari Pemkab Purbalingga,” tambahnya. Agus juga mengingatkan, fokus Pemkab Purbalingga saat ini memulihkan ekonomi pasca Covid-19. Pemkab Purbalingga akan memberikan program hibah untuk sektor UMKM, wisata dan pertanian sebagai stimulus kebangkitan ekonomi di Purbalingga. Infrastruktur lain seperti irigasi dan jembatan juga mengalami hal yang sama. Irigasi ada sekitar 20 persen kerusakan dan segera mendapat perhatian. Sedangkan mengenai jembatan merah, Agus mengatakan akan dianggarkan Rp 1 miliar di tahun 2022. “Audit oleh Polda Jateng dan BPKP informasinya selesai Oktober. Jadi menunggu hasil audit. Kami belum tahu hasil audit ada kerugian negara berapa, karena belum selesai,” tegasnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: