Pendaki ke Gunung Slamet Dibatasi 25 Persen

Pendaki ke Gunung Slamet Dibatasi 25 Persen

BERJAGA: Pos Pendakian Bambangan yang tetap buka operasional meski PPKM. AMARULLAH/RADARMAS PURBALINGGA - Pos Pendakian ke puncak Gunung Slamet di Basecamp Pendakian Gunung Slamet jalur Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, kini bisa digunakan pendaki. Selama masa uji coba pembukaan maka pendakian dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas normal 250 orang perhari. https://radarbanyumas.co.id/pendakian-gunung-slamet-via-bambangan-desa-kutabawa-karangreja-ditutup/ Pengelola Pos Basecamp Pendakian Gunung Slamet jalur Bambangan, Saiful Amri menjelaskan, sesuai surat edaran bupati terkait PPKM lanjutan, hanya bisa dibuka kapasitas 25 persen. Itupun harus ketat prokes dan diawasi sebelum pendakian dan saat pendakian. Sebelumnya, hingga Agustus kemarin, jalur wisata minat khusus masih ditutup untuk umum karena PPKM. Namun, adanya penutupan selama PPKM tak membuat risau pengelola, terutama soal pendapatan. Pasalnya, pendakian kembali dibuka resmi baru 10 bulan. “Saat ini karena dikelola Perhutani, maka pendapatan dari pendakian bukan mendominasi. Bisa didukung dari pengelolaan lahan oleh petani. Saat masih dibuka normal, kunjungan 10 bulan mencapai Rp 13 ribu dari pendakian,” paparnya, Minggu (26/9). Pihaknya selalu menekankan kepada pendaki agar tetap mematuhi aturan. “Jalur pendakian Bambangan masuk wisata minat khusus, jadi kami mematuhi aturan,” tambahnya. Harapannya, tahun depan sudah mulai normal. Bagi para pengelola objek wisata, pemenuhan kebutuhan hidup tergantung kunjungan wisata. Jalur pendakian Gunung Slamet lewat Bambangan, saat ini dalam pengelolaan Kawasan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur. Masuk sebagai destinasi wisata luar ruangan atau outdoor khusus. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: