Santri Terpapar Covid-19 Bertambah di Klaster PPTQ Putri Harapan Umat
RUANG ISOMAN: Petugas BPBD, Puskemas Purbalingga, Polsek Purbalingga dan Koramil Purbalingga melihat ruang isoman santri postif Covid. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Quran (PPTQ) Putri Harapan Umat Purbalingga yang terpapar Covid-19 bertambah. Dari hasil tracing 137 santri dan pengasuh yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dan Puksesmas Purbalingga, Selasa (24/8) lalu, diketahui ada 15 santri yang positif Covid-19. https://radarbanyumas.co.id/muncul-lagi-klaster-ponpes-130-siswa-smp-it-harapan-umat-tes-pcr/ "Hasil swab test PCR di (PPTQ) Harapan Umat Putri tanggal 24 Agustus lalu. Diketahui, dari 137 sampel yang kami kirimkan ke RSUD Dr Margono Soekarjo (Banyumas). Sudah keluar hasilnya dan 15 orang dinyatakan positif (Covid-19)," kata Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono, kemarin. Dikatakan, untuk 15 santri yang dinyatakan positif Covid-19, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pengasuh Ponpes. "Santri yang positif untuk menjalani isolasi mandiri di asrama komplek sekolah yang terpisah," tambahnya. Dia menjelaskan, santri yang juga merupakan siswa SMPIT Harapan Umat itu, selama 14 hari ke depan menjalani isolasi mandiri (isoman) di asrama sekolah. "Sementara untuk logistik dipastikan aman sudah disiapkan dari pihak pengelola," jelasnya Untuk tindak lanjut, rencananya Dinkes dan Puskemas Purbalingga akan melakukan pengambilan sampele beberapa orang di asrama putra. Meskipun antara santri putra dan putri tidak ada kontak. Namun, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. "Namun, tracing tetap kami laksanakan sebagai antisipasi adanya kemungkinan transmisi (virus Covid-19) dari pengelola atau pengasuh," ujarnya Munculnya klaster Covid-19 di PPTQ Harapan Umat sudah ditindaklanjuti dengan memberi instruksi agar seluruh aktifitas di ponpes dihentikan. "Pembelajaran harus berhenti dulu sementara. Sudah saya instruksikan harus off dulu kegiatan di sana. Fokus untuk memutus mata rantai penularan dan pemulihan yang isoman," lanjutnya. Awal mula ditemukannya delapan siswa positif Covid-19, setelah melaksanakan swab test antigen mandiri. Selanjutnya dilakukan tracing terhadap 38 siswa dan ditemukan 13 siswa yang positif. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: