Marak Wahana Desa Wisata di Purbalingga, Dinpora: Jangan Sekadar Asal Ikut-ikutan

Marak Wahana Desa Wisata di Purbalingga, Dinpora: Jangan Sekadar Asal Ikut-ikutan

MENARIK: Wahana camping di area wisata salah satu desa di wilayah Kecamatan Karangreja. AMARULLOH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Pembukaan wahana wisata dan kuliner saat ini banyak dilakukan desa- desa di Kabupaten Purbalingga. Menurut Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Bambang Widjonarko, kondisi ini menunjukkan adanya perubahan pola pikir masyarakat. Sebelumnya desa hanya bergelut di sektor pertanian, saat ini mulai melihat peluang lain yakni sektor pariwisata. https://radarbanyumas.co.id/obyek-wisata-di-purbalingga-siap-buka-lagi-75-persen-pelaku-wisata-sudah-vaksin/ “Tentu saja perkembangan seperti ini perlu mendapat perhatian dari semua pihak. Hanya saja, kami minta agar Pemerintah Desa (Pemdes) tetap mematuhi aturan main dan tidak karena latah dalam membuka wahana wisata dan kuliner itu,” tutur Bambang. Pihaknya berharap desa-desa yang mulai mengembangkan pariwisata sebagai sektor penggerak perekonomian desa untuk memperhatikan beberapa poin penting. Yaitu potensi lokal yang ada di desa setempat, kondisi adat istiadat dan budaya, target marketing dari pengembangan wisata dan kuliner yang ada dan keberlanjutan dari pengembangan wisata dan kuliner serta alih fungsi lahan yang dilakukan. “Jika keempat poin tersebut dipersiapkan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan dana-dana yang sudah dimanfaatkan untuk pengembangan wisata dan kuliner dapat menggerakan perekonomian masyarakat dengan baik,” tambahnya. Lebih lanjut dikatakan, jika bisa menggali potensi yang ada, maka keberlanjutan (sustainability tourism) akan tercapai. Karenanya, pengembangan wisata diharapkan benar-benar memperhatikan segala aspek termasuk di dalamnya adalah kesiapan dari masyarakatnya. “Kami ingatkan lagi, jangan sampai kita mengembangkan wisata hanya karena latah atau ikut-ikutan dan kepentingan sesaat,” tegasnya. Salah satu desa yang sedang merencanakan membangunn rest area, wisata dan kuliner seperti Bajong dan Kembangan Kecamatan Bukateja. Kades Kembangan, Lasmono mengaku telah menganggarkan melalui Dana Desa (DD) untuk membangun rest area dan kedepan akan mengelola lahan persawahan dengan nuansa alaminya tanpa merusak lahan. “Kami sudah laksanakan musdes dan warga sepakat. Jadi tahun ini kami rencana mulai membangun awal rest area dari depan,” tuturnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: