PKL Kuliner Kya Kya Mayong Pilih Tutup, Takut Tak Ada Pembeli
BAKAL SEPI: Suasana Kya Kya Mayong yang sudah dipastikan sepi karena program dirumah saja. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Keberadaan Jalan Wirasaba (Jalan Mayong) sebagai tempat Pedagang Kaki Lima (PKL) kuliner sudah mencapai kisaran 28 tahun. Hingga akhirnya pada awal tahun 2000 silam menjadi pusat kuliner Kya Kya Mayong. Tempat itu menjadi salah satu ciri khas pendatang jika masuk kota Purbalingga. Namun karena adanya imbauan agar tutup selama dua hari, kawasan ini bakal sepi total. Pasalnya, puluhan pedagang mengaku meski hanya imbauan, namun pelanggan atau konsumen tidak bisa masuk kota, warung PKL pun jelas akan sepi. https://radarbanyumas.co.id/industri-di-purbalingga-tetap-buka-dinnaker-tempat-wisata-pertokoan-dan-gedung-olahraga-wajib-tutup/ Suharto, salah satu pedagang sate kelinci mengaku sebenarnya imbauan masih diperbolehkan berdagang sampai jam tertentu dan prokes ketat. Hanya saja, siapa yang akan membeli dagangannya. Masuk ke kota Purbalingga juga susah. “Misal saya perkecil porsi separonya, tetap saja khawatir sepi pembeli. Jadi pilih tutup saja, meski harus tetap jaga modal dagang,” ungkapnya, Jumat (5/2). Dimas, warung nasi rames mengaku khawatir didatangi Tim gabungan, karena saat buka sendiri. Selain itu khawatir sepi pembeli. “Kalau saya menganggap untuk ngaso. Tapi saat dua hari berlalu, maka persiapan harus matang. Modal jangan sampai berkurang saat harus belanja usai libur,” katanya. Agus S, salah satu pedagang nasi goreng mengaku, tenda dibuka jam setengah 5 sore sudah dikerubuti pembeli. Kini harus memilih tutup karena jelas sepi pembeli. Misalpun ada sudah sangat larut malam dan tidak efektif. Jadi mending tutup jualan. Pantauan Radarmas, puluhan PKL Mayong ini rata- rata memilih menu makanan yang khas dan mudah dinikmati. Selain itu, menu yang ada sangat dikenal masyarakat. Misalnya sate ayam, ayam goreng dan lainnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: