Tiga Hari Sejak Bencana Angin Ribut, Tunjungmuli Gelap Gulita, Kades: Sudah Mengadu, PLN Belum Merespon

Tiga Hari Sejak Bencana Angin Ribut, Tunjungmuli Gelap Gulita, Kades: Sudah Mengadu, PLN Belum Merespon

SEPI: Kondisi dukuh yang mengalami padam listrik di Tunjungmuli selalu sepi. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Tiga hari sejak kejadian bencana angin ribut yang menumbangkan pohon dan memadamkan aliran listrik PLN, ribuan sebagian besar wilayah Desa Tunjungmuli Kecamatan Karangmoncol, gelap gulita. Pasalnya, PLN tak kunjung turun ke lokasi gangguan. Padahal listrik masih sangat dibutuhkan di masa pembelajaran online dan kegiatan penduduk sehari-hari. “Saya sudah berupaya melaporkan berkali-kali ke PLN, namun belum ada respon yang pasti dan bahkan hingga kemarin belum datangi lokasi. Jadi hanya 2 dukuh yang masih bisa nyala, namun beberapa lainnya gelap,” ungkap Kepala Desa Tunjungmuli, Joko Pranoto, Senin (7/12). https://radarbanyumas.co.id/kerugian-bencana-november-di-cilacap-mencapai-rp-15-miliar/ Kerusakan pada pekan lalu disebabkan adanya angin ribut dan banyak pohon tumbang. Sehingga berdampak pada jaringan listrik PLN yang ada di desanya. Namun karena masih optimis bisa diperbaiki, maka desa sabar menunggu PLN datang. “Kami sebagai aparatur pemerintahan desa sangat kecewa dengan lambatnya respon dari PLN. Padahal sudah laporan. Saya bingung, kalau malam saya muter melihat ada anak kecil menangis karena gelap,” tambahnya. Penerangan saat ini rata-rata menggunakan lilin. Namun pernah stok lilin di desa habis, maka ke kota kecamatan membeli lilin. Kondisi ini jika dibiarkan akan membuat warga semakin kesal. Apalagi selain musim Covid-19, juga kegiatan lain terganggu. “Masih beruntung Kantor Desa Tunjungmuli karena di wilayah buka bencana, aman dan listrik masih bisa digunakan. Tapi dukuh lainnya, tetap gelap saat malam tiba,” tegasnya. Lebih lanjut dikatakan, dari semua dukuh yang ada di Tunjungmuli mati semua, kecuali 2 dusun, yaitu Tunjungmuli kota dan dukuh sidem (komplek pesantren,red). Padamnya aliran listrik sangat terasa berat, karena mesin pompa air tidak bisa menyala. “Tolonglah PLN, ini sudah sangat darurat, jadi responlah permintaan kami dengan professional,” ujarnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: