Ratusan Warga Majasem Kemangkon Protes, Tuntut Tambang Ditutup, Anggap Rusak Jalan dan Irigasi

Ratusan Warga Majasem Kemangkon Protes, Tuntut Tambang Ditutup, Anggap Rusak Jalan dan Irigasi

PROTES: Ratusan Warga Desa Majasem menyampaikan tuntutan penutupan tambang galian C yang dianggap merusak jalan. PURBALINGGA - Ratusan warga Desa Majasem Kecamatan Kemangkon, menyampaikan aspirasi mereka terkait usaha tambang galian golongan C di desa mereka, Selasa (17/11). Warga menilai jika usaha tersebut merusak jalan perkampungan mereka dan irigasi persawahan. Penutupan sementara menuju ke depo galian C menjadi permintaan warga saat aksi. Suhardi, salah satu perwakilan warga dalam orasinya mengungkapkan, adanya kerusakan jaringan irigasi sawah yang tertimbun kerikil dan material sungai yang ditambang. https://radarbanyumas.co.id/jalan-rusak-parah-di-kemojing-kemangkon-akibat-aktivitas-tambang-warga-protes-ke-pemkab-purbalingga/ Pengusaha tambang diminta menghentikan aktifitasnya, karena belum semua warga dimintai persetujuan. “Kami minta jalan masuk ke tambang dan area tambang ditutup sampai ada rembug warga lebih lanjut. Namun keinginan warga sebaiknya ditutup dulu, karena sudah merusak jalan,” katanya. Warga melakukan orasi dengan bergantian di atas mobil bak terbuka. Dengan tulisan spanduk seruan penutupan galian C. Mereka meminta aparat pemerintah bisa memfasilitasi agar penambangan yang merusak ditertibkan. Sementara itu saat mediasi di kantor Kecamatan Kemangkon, didapatkan keterangan jika proses ijin kepada warga awalnya hanya dari RT dan warga sekitar. Seluruh legalitas perizinan masih ada pada pihak pengusaha. Camat Kemangkon Dra Yuni Rahayu MSi mengatakan, dirinya langsung menyuruh Kades Majasem dan warga masyarakat untuk menutup tambang untuk sementara. Namun akan ada mediasi selanjutnya. Kades Majasem, S Muldiyanti mengatakan, dari awal sudah ada kesepakatan masyarakat Majasem. Namun saat berjalannya depot galian C, ada aspirasi dari warga jika jalan rusak. Karenanya pemerintah desa memfasilitasinya dengan menutup sementara galian C itu. “Depot ini akan kami tutup sementara, sampai ada kesepakatan berikutnya,” tegasnya. Usai menyampaikan aspirasi tak kurang dari dua jam, warga menutup jalan masuk depot dengan portal bambu. Sembari memasang tulisan penolakan terhadap tambang Galian Golongan C.Kemudian warga membubarkan diri dan menunggu hasil mediasi selanjutnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: