Alun-alun Purbalingga Sisi Selatan Ditutup Lagi
TETAP RAMAI : Meski sudah jelas ditutup, masih saja ramai pengunjung, Senin (21/9) sore. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Belum genap dua pekan dibuka, taman dan wahana bermain anak alun-alun Purbalingga, per Senin (21/9) sore ditutup untuk kunjungan. Pemerintah berdalih usai dievaluasi, wahana itu terlalu membuat potensi kerumunan yang mengkhawatirkan. Terutama karena saat ini angka kasus positif Kabupaten Purbalingga sedang naik. Saat melihat langsung persiapan penutupan, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengatakan, pertimbangan utama karena potensi rawan penyebaran Covid-19. Pertimbangan lainnya, karena masih masa pemeliharaan oleh rekanan dan akan dicek kembali semua hasil pekerjaannya. https://radarbanyumas.co.id/di-purbalingga-muncul-klaster-keluarga-dan-karyawan-pabrik/ “Keselamatan jiwa lebih diutamakan. Karenanya, dengan berbagai pertimbangan matang, kami tutup kembali sisi selatan untuk kunjungan umum. Rekanan sedang menyiapkan semuanya,” tegasnya, Senin (21/9). Tiwi biasa akrab disapa menambahkan, pihaknya juga akan menempatkan petugas Sat Pol PP untuk mengawasi dan menjaga serta menegur warga pengunjung yang bandel ingin tetap masuk. Namun dengan langkah- langkah persuasif. https://radarbanyumas.co.id/satpol-pp-geram-gerobak-pkl-alun-alun-purbalingga-disita/ “Kami yakin nantinya akan tetap dibuka kembali. Minimal usai kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga kembali mereda. Hanya saja, pengawasan akan lebih ketat. Tujuannya satu, agar penyebaran Covid-19 bisa diminimalkan,” tambahnya. Pantauan Radarmas, saat penutupan sudah dilakukan sebagian, di wahana tersebut masih banyak warga pengunjung. Padahal ada petugas Sat Pol PP yang bertugas menjaga dan mengawasi ketat. Pengunjung seolah tak peduli penutupan dan adanya petugas. Suwanti, salah satu pengunjung mengaku sore itu hanya mengetahui penutupan dari temannya. Karena masih penasaran, dia membawa satu anaknya dan suaminya ke lokasi alun- alun. Dia tetap masuk dan bercanda dengan anak kecilnya. “Setahu saya mau diperbaiki dan tetap boleh masuk. Karena belum ada tulisannya. Jadi saya masuk saja. Toh saya pakai masker dan suami serta anak saya pakai,” ungkapnya. Asisten Dua Sekda Purbalingga yang juga Plt Kepala DPU PR Purbalingga menjelaskan, adanya penutupan selain Covid-19 juga karena beberapa wahana ada yang rusak karena diinjak dan lainnya. Sehingga karena masih masa pemeliharaan, kembali ditutup. “Tetap kita utamakan karena Covid, dan lainnya karena perbaikan wahana, seperti rumput sintetis dan kelengkapan lainnya,” tegasnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: