Setengah Tahun, Dinkes Purbalingga Catat 145 Kasus DBD, Empat Meninggal

Setengah Tahun, Dinkes Purbalingga Catat 145 Kasus DBD, Empat Meninggal

ASAPI : Petugas melakukan penyemprotan untuk membunuh nyamuk. PURBALINGGA - Kasus demam berdarah dengue masih terus terjadi di tengah darurat covid-19 di Purbalingga. Berdasarkan data hingga bulan Mei, Dinas Kesehatan Purbalingga mencatat total sebanyak 145 kasus DBD, dengan empat di antaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga drg. Hanung Wikantono melalui Kasi P2PM Dinkes Purbalingga Aji Sumbodo menuturkan, empat warga yang meninggal tersebut antara lain warga Kutasari Rt 02/01, Sinduraja RT 01/02, Karanglewas RT 08/04, dan Purbalingga Wetan RT 01/04. “Yang terbaru pada bulan Mei kemarin terdapat sebanyak 23 kasus DBD dengan satu di antaranya meninggal dunia,” ujarnya, Kamis (11/6). Untuk mengantisipasi penyebaran DBD, selain mensosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat, kegiatan fogging juga terus dilakukan di sejumlah tempat, khususnya wilayah endemik. Hingga pertengahan tahun ini, total sebanyak 11 wilayah di Purbalingga telah dilakukan fogging. Wilayah tersebut meliputi Desa Sinduraja, Sidareja, Baleraksa, Cipaku, Kalapacung, Dagan, Selanegara, Pekiringan, Purbalingga Wetan, Selaganggeng, dan Kutasari. Baca Juga: Anggaran Fogging Pemkab Purbalingga Habis, Puskesmas Diminta Berkoordinasi dengan Pemdes 13 dari 14 Pasien Postif Covid-19 di Panti Nugroho Purbalingga Diperbolehkan Pulang “Beberapa desa dilakukan dua kali seperti Sinduraja, Pekiringan dan Kutasari,” ujarnya. Ia menegaskan, genangan air di dalam rumah lebih berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk aides aigepty. Sebab, nyamuk jenis tersebut memang diketahui mencari air bersih, seperti pada bak mandi. “Selain itu, takutnya karena covid-19 ini, kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) terabaikan masyarakat. Selain DBD, yang kita khawatirkan saat ini adalah malaria dibawa para perantau yang pulang. Dengan kondisi ini, perantau diwajibkan melapor ke posko di masing-masing desa untuk dilakukan pengecekan kesehatan,” pungkasnya. (nif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: