Dampak Covid-19 di Purbalingga, Peserta KB Alami Penurunan, Pemakaian Kontrasepsi Menjadi Hanya 20 Persen

MULAI JALAN : Penyuluhan KB di Kecamatan Padamara mulai kembali berjalan. (istimewa) PURBALINGGA - Darurat pandemi covid-19 di Kabuapten Purbalingga turut berdampak pada keikutsertaan masyarakat dalam program Keluarga Berencana (KB) pada tahun ini. Kasi Pembinaan dan Kepesertaan KB pada Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Dinsosdalduk Kabupaten Purbalingga Mukhsinun. mengatakan, walaupun tetap berjalan, pandemi tetap memiliki dampak pada program tersebut. “Secara umum dampak pandemi covid 19 tetap berdampak. Salah satu indikatornya peserta KB baru saat ini mengalami penurunan,” ujarnya, Rabu (10/6). Ia memaparkan, pada April 2020 ini sendiri, berdasarkan aspek partisipasi masyarakat dalam pemakaian kontrasepsi, pencapaian peserta KB baru ini turun dari rata-rata 35 persen menjadi hanya 20,34 persen. “Misal pencapaian peserta KB baru sampai bulan April yang biasanya bisa mencapai 35 persen dari PPM PB, di masa pandemi ini hanya tercapai 20.34 persen,” tutur Mukhsinun. Pelayanan KB sendiri dijelaskan Mukhsinun saat ini tetap bisa dilakukan di berbagai faskes dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19. “Namun tetap menggunakan protokol kesehatan ketika teman bidan melayani KB-nya. Hampir semua faskes di Kabupaten Purbalingga tetap melayani KB, khususnya non MKJP seperti suntik dan pil, walau yang pasang implan sebagian faskes juga masih ada,” jelasnya. Sementara itu program keluarga sejahtera dikatakan Mukhsinun saat ini belum kembali berjalan seperti hari biasa. Hal tersebut karena terkendala pengumpulan sasaran yang belum memungkinkan untuk dilakukan di masa pandemi. “Program keluarga sejahtera seperti Tri Bina juga terpengaruh karena harus mengumpulkan sasaran, mulai dari orangtua, balita dan anak remaja. Jadi sementara untuk kegiatan itu belum bisa berjalan,” pungkasnya. (nif)

Sumber: