Jumlah Kluster Gowa Positif Terus Bertambah

Jumlah Kluster Gowa Positif Terus Bertambah

DITUTUP : Salah satu lokasi di wilayah Kecamatan Mrebet yang akhirnya di Lockdown lokal karena warga mereka positif. PURBALINGGA- Paska hasil tes swab keluar, ada 9 orang dari kluster Jamaah Ijtima Gowa Sulawesi Selatan yang hasilnya positif Covid-19. Sebelumnya 28 orang dinyatakan masuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka dirawat diantaranya di RS dr Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Per 23 April ini juga pasien positif bertambah dua lagi, sehingga total jadi bertambah 11 orang positif. Hal itu dikatakan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM di rilis video Instagramnya, pukul 17.00. Meski begitu, bupati berpesan agar semua tetap waspada dan tidak panik. Lebih rinci dikatakan, dari sembilan orang kluster ijtima Gowa, enam orang merupakan peserta ijtima ulama yang berangkat ke Gowa. Sementara tiga orang lainnya merupakan keluarga peserta ijtima. Dari enam peserta yang berangkat laki-laki. Sementara tiga orang anggota keluarga yang menjadi korban transmisi Covid-19 adalah perempuan. Sebanyak 9 orang itu antara lain laki-laki 37 tahun dari Kecamatan Pengadegan. Yang kedua perempuan 48 tahun dari Kecamatan Karangreja, ketiga laki-laki 40 tahun dari Kecamatan Karangreja, keempat perempuan 48 tahun dari Kecamatan Karangreja, kelima laki-laki 50 tahun dari Kecamatan Kalimanah, keenam laki-laki 48 tahun dari Kecamatan Kalimanah, ketujuh perempuan 45 tahun dari Kecamatan Padamara, kedelapan laki-laki 36 tahun dari Kecamatan Bukateja. "Kesembilan laki-laki usia 56 tahun berasal dari Kecamatan Kejobong, yang bersangkutan adaah peseta ijtima gowa,” rinci Tiwi. Penambahan kasus positif juga dari hasil dua orang PDP di luar kluster Gowa. Yaitu laki-laki 20 tahun dari Kecamatan Purbalinga. “Dia tertular dari keluarga yang lebih dahulu positif Covid-19 karena keluarganya melakukan mobilisasi dari Lembang, Bandung. Jadi ini adalah pengembangan dari Kluster Lembang, Bandung,” ujar Tiwi. Sementara satu PDP lain yang terkonfirmasi positif ialah laki-laki 71 tahun dari Kecamatan Mrebet. Pasien ini tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota, namun anaknya baru pulang dari Jakarta. “Dia mengeluh sesak napas dan per tanggal 16 April dirawat di RSUD Goeteng Taroenadibrata,” katanya. Tiwi juga menjelaskan, 13 PDP kluster Gowa masih dirawat, tiga lainnya terkonfirmasi negatif. Dengan penambahan 11 pasien positif Covid-19, maka total pasien positif di Kabupaten Purbalingga ada 19 orang. Sebanyak lima di antaranya sembuh dan 14 dirawat di beberapa rumah sakit di Purbalingga. Sementara PDP negatif dan telah dipulangkan ada 70 orang. Tiga di antaranya dari kluster ijtima Gowa. PDP yang dirawat berjumlah 31 orang dan 13 di antaranya dari kluster Gowa. Sedangkan PDP yang meninggal dunia berjumlah 9 orang. Dari Banjarnegara dilaporkan, berdasar hasil penelusuran terhadap jamaah yang mengikuti kegiatan tabligh akbar di Gowa, hasil positif juga bertambah. "Hasil tracking lanjutan yang telah kami lakukan, didapatkan dua orang dengan rapid test positif dari kasus Gowa Sulawesi Selatan yang berasal dari Kecamatan Mandiraja dan Batur," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono saat jumpa pers di rumah dinasnya, Kamis (23/4). Dengan adanya penambahan ini, maka jumlah kasus Gowa dengan rapid test positif di Banjarnegara sampai saat ini mencapai 33 orang. Sedangkan secara total kasus rapid test positif menjadi 40 orang. "Semula orang dengan rapid test positif berjumlah 39 orang, satu dinyatakan SWB-nya negatif. Namun ada penambahan dua kasus, sehingga saat ini ada 40 orang dengan rapid test positif di kabupaten Banjarnegara," jelasnya. Terkait adanya pemandu lagu RA asal Sukabumi yang meninggal dunia, tempat karaoke wajib tutup. Jika nekat beroperasi, dikhawatirkan menyebarkan Virus Corona. "Pada waktu itu hari Senin tanggal 20, dia pulang malam muntah-muntah. Terus dapat informasi katanya baru pulang dari karaoke yang ada di Klampok. Saya bertanya kan ada dua, katanya karaokenya di Yakuza," jelasnya. Korban belum sempat di rapid test atau SWAB, sebab keburu meninggal dunia terlebih dahulu. Sedangkan teman sesama pemandu lagu yang merawat korban di kos, minta untuk di rapid test. "Tadi Dinas Kesehatan melakukan tracking yang kontak dengan korban, resepsionisnya, teman-temannya di kos yang nolong almarhumah," lanjutnya. (amr/drn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: