Jalan Klapasawit-Karangjambe Rawan Kriminalitas

Jalan Klapasawit-Karangjambe Rawan Kriminalitas

RAWAN : Jalan Klapasawit- Karangjambe yang dinilai rawan. DOK RADARMAS PURBALINGGA - Ruas jalan Klapasawit (Kalimanah)- Karangjambe (Padamara), menjadi sorotan. Meski jalan sudah mulus, namun masih dikhawatirkan pengguna jalan. Pasalnya, saat malam, kondisi penerangan jalan minim dan rawan kriminalitas. Beberapa pengguna jalan mengaku pernah melihat orang mencurigakan nongkrong di ruas jalan dua desa itu. Bahkan dari beberapa cerita pengguna jalan lainnya, pernah ada penghadangan jika malam semakin larut dan kondisi jalan sangat sepi. “Saya pernah lewat dan kondisinya memang sangat sepi. Terlebih kalau sudah di atas jam 10 malam. Pernah saya ada teman di Klapasawit, bilang belum lama ini ada pemalakan. Namun yang jelas bukan dari warga setempat,” kata Suryono, pengguna jalan, Rabu (21/8) malam kemarin. Pengguna jalan lainnya, warga Kedungwuluh, Ani mengatakan di jalur itu menakutkan. Padahal dirinya asli tetangga desa yang paling dekat dengan lokasi tersebut. “Kalau dulu istilahnya ada begal. Kalau saat ini jambret,” ungkap pedagang ini. Tak hanya jalan tersebut, kondisi jalan lainnya juga dikeluhkan warga dan pengguna jalan. Yaitu di ruas jalan sejak perempatan Rupakpicis (Klapasawit) ke arah Kedungwuluh. Jalan itu dinilai pengguna jalan terlalu sempit. Imbasnya, saat jam sibuk kendaraan harus sangat hati- hati. Pasalnya, saat berpapasan, maka kendaraan satunya harus pelan, bahkan berhenti lebih dulu. Salah satu pengguna jalan, Haryono mengaku, saat dirinya akan pulang ke Purwokerto juga melintas di ruas jalan tersebut. Kondisi sempitnya jalan karena kanan dan kirinya masih sawah dan tegalan. Meski beberapa ada rumah dan sudah permanen. “Sepertinya jika dilebarkan, meluruskan dengan pelebaran sebelumnya, akan lebih baik. Kendaraan juga dengan leluasa bermanuver dan tanpa harus menunggu salah satunya,” ungkapnya, kemarin. Sugiyanto, warga Kalimanah mengaku, sejak dirinya muda, jalan itu sudah ada. Namun belum terlalu lebar. Hanya saja, saat ini jalan itu tidak memadai seiring perkembangan kendaraan dan kegiatan manusia. “Kalau dilebarkan lagi akan lebih mendukung lancarnya arus lalulintaas. Potensi kecelakaan akan minim,” tegasnya. Sementara itu, tahun 2019 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) di Bidang Bina Marga kebagian alokasi Rp 88 miliar untuk 38 paket pekerjaan fisik. Jumlah itu total dari Rp 140 miliar di DPU PR Purbalingga. Kepala DPU PR Purbalingga Ir Sigit Subroto MT mengatakan, anggaran miliaran itu diantaranya untuk sejumlah proyek fisik peningkatan jalan. Termasuk jalan yang sudah dilebarkan dan dibeton akan diaspal. Kemudian jalan yang dalam pelebaran tahun lalu masih terkendala pembebasan lahan, akan diselesaikan. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: