Dua Bulan Terjadi 15 Kali Bencana

Dua Bulan Terjadi 15 Kali Bencana

EVAKUASI : Petugas dan warga mengevakuasi pohon yang menimpa rumah di Desa Kutasari. Bencana angin ribut menyebabkan pohon tumbang. ISTIMEWA PURBALINGA - Dalam dua bulan terakhir, kerugian akibat bencana alam yang terjadi di Kabupaten Purbalingga mencapai Rp 809,314 juta. Hal itu berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, per 25 Februari 2019. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muksoni menjelaskan, tingginya intensitas cuaca hujan menjadi faktor utama bencana di Kabupaten Purbalingga terus meningkat. "Berdasarkan catatan BPBD yang masuk hingga kini sudah ada 15 kali bencana," katanya, Senin (25/2). Dijelaskan, bencana angin ribut terjadi enam kali dari 1 Januari lalu hingga Senin (25/2). Sedangkan bencana banjir terjadi satu kali dan bencana tanah longsor terjadi delapan kali. "Total kerugiannya mencapai Rp 809,314 juta," tambahnya. Yakni bencana angin ribut total kerugiannya mencapai Rp 112,314 juta, dan bencana tanah longsor total kerugiannya mencapai Rp 687 juta. "Untuk bencana banjir tidak menimbulkan kerugian material," lanjutnya. Dari sejumlah bencana, 36 unit rumah dinyatakan rusak. Yakni 10 unit rusak akibat bencana angin dan 26 unit rumah terdampak akibat bencana tanah longsor. "Jumlah rumah rusak berat sebanyak empat unit, rusak sedang lima unit, rusak ringan 6 unit dan 21 rumah statusnya terancam. "Akibat sejumlah bencana alam, satu orang warga mengalami luka. Bencana yang menyebabkan warga luka yakni bencana angin," imbuhnya. Dia juga meminta kepada masyarakat terutama di daerah bencana untuk terus waspada, karena sejumlah bencana alam akan terus mengancam hingga pertengahan Maret mendatang. "Hingga pertengahan Maret mendatang, menurut BMKG curah hujan akan sangat tinggi dan intensitasnya cukup sering," jelasnya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: