PT HEW Gandeng Kelompok Tani dan Koperasi

PT HEW Gandeng Kelompok Tani dan Koperasi

PAPARAN : GM PT HEW sedang menyampaikan paparan kebutuhan bahan baku herbal lokal kepada kelompok tani dan KUD di Purbalingga. BUDI CAHYO UTOMO/RADARMAS PURBALINGGA - PT Herba Emas Wahidatama (HEW) Purbalingga, produsen obat herbal tradisional yang berdiri sejak 2012 membuka peluang kerjasama dengan petani Purbalingga dalam hal pemenuhan kebutuhan bahan herbal. Peluang ini disampaikan dalam Busines Gathering 2018 yang digelar oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Purbalingga di Owabong Cottage, Rabu (12/9). Plt Kepala DPMPTSP Mukodam SPt mengatakan, pihaknya berupaya untuk memfasilitasi investasi baik kepada calon investor dengan kemudahan perizinan maupun kepada investor eksisting. Diharapkan, dengan fasilitasi itu, investor yang sudah ada akan semakin berkembang. Salah satunya PT HEW Purbalingga. Menurutnya, PT HEW membutuhkan sejumlah bahan baku yang sebagian besar dapat didatangkan dari Purbalingga sendiri seperti herbal dan rempah-rempah. Ini diharapkan menjadi peluang usaha bagi petani, kelompok tani maupun koperasi. “Kami berharap, hadirnya investor ini akan lebih berdampak luas terhadap masyarakat. Kami berharap hal-hal terkait harga, kontinuitas dan lainnya dapat dibicarakan dalam busines gathering, “ tandas Mukodam. General Manajer PT HEW, Azif Yunan mengatakan, PT HEW menghasilkan produk yang terdiri dari produk repacking. Bahan-bahan produk ini didatangkan dari luar negeri diantarnya madu, sari kurma dan minyak zaitun. Selain itu, ada produk yang diolah sendiri yakni Minyak Herna Sinergi yang merupakan minyak kesehatan dengan beragam khasiat. Minyak ini merupakan campuran dari beberapa minyak dan bahan rempah khas Indonesia. Azif menjelaskan, dalam setahunnya, PT HEW membutuhkan bahan madu sebanyak 45 ribu kilogram, brotowali sebanyak 14 ribu kilogram, cengkeh sebanyak 1300 kilogram, jahe 2000 kilogram, kayu manis sebanyak 2.000 kilogram, kencur sebanyak 10 ribu kilogram, sambiloto sebanyak 6000 kilogram dan sereh sebanyak 2.000 kilogram. “Semoga dengan peluang ini, kami bisa sinergi dalam mengembangkan potensi petani lokal sesuai kualifikasi yang kami harapkan. Kami juga akan menyampaikan sejauhmana analisa usaha dan kontinuitasnya,” tutur Azif. (bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: