Hujan, Permintaan Droping Air Masih Mengalir
ANTRE : Warga desa di Kecamatan Kutasari menunggu atrean wadah air bersih milik mereka diisi oleh petugas droping BPBD Purbalingga. AMARULLAH NUR CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Hujan yang mulai turun dalam beberapa pekan terakhir belum mampu membebeaskan Purbalingga dari krisis air bersih. Pemkab Cilacap dan jajaran terus mendroping air bersih ke puluhan desa yang membutuhkan. “Belum ada dua bulan droping, sudah ribuan tangki tersalurkan dengan 1 juta liter lebih air bersih. Masih berjalan dan belum ada penghentian. Permintaan juga masih jalan,” tutur Kepala BPBD Purbalingga Rusmo Purnomo melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Muhsoni, Minggu (9/9). Dijelaskannya, meski turun hujan tidak serta merta daerah krisis air bersih mampu memenuhi kebutuhan akan air. Pengalaman tahun- tahun sebelumnya, meski hujan sering turun droping masih dibutuhkan untuk beberapa waktu kedepan. Ini karena mata air butuh proses dan tidak serta merta sumur dan sumber air yang biasa kering terisi alami. Seperti diketahui, beberapa hari terakhir, hujan gerimis sudah mulai turun di wilayah Kabupaten Purbalingga. Namun berdasarkan data terbaru dari BPBD Purbalingga, curah hujan masih kriteria rendah, namun menyeluruh. Sedangkan sifat hujan masih di bawah normal, atau tidak setiap hari. “Diperkirakan, curah hujan semakin tinggi ketika memasuki November. Hanya saja, itu baru sebatas data prakiraan cuaca BMKG yang selalu diperbarui. Minimal kini sudah mulai turun hujan meski rendah,” rincinya. Kepala Desa Arenan Kecamatan Kaligondang, Esti Dwi Hartanti mengaku , di desa yang dipimpinnya masih kontinyu menerima kiriman droping air bersih. Paling banyak sehari 4 tangki. Rata- rata diatas tiga tangki. “Dalam seminggu bisa puluhan tangki air bersih kami terima. Kini meski sudah mulai hujan, air tetap susah didapatkan dari sumber mata air kami. Baik itu sumur maupun mata air,” ungkapnya. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: