Purbalingga Paling Krisis Air Sejateng
DROPING AIR : Satlantas Polres Purbalingga bekerjasama dengan PMI kemudian dengan PDAM, menyiapkan enam tangki air bersih untuk warga Karangmalang.ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Kabupaten Purbalingga menempati urutan pertama kabupaten/kota se Jawa Tengah yang paling parah terdampak krisis air bersih akibat kemarau panjang. Sementara tetangganya, Banyumas berada di urutan 11, Cilacap urutan 14 dan Kabupaten Banjarnegara diurutan 20 dari 35 Kabupaten/kota di Jawa Tengah. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah per 20 Agustus 2018 pukul 15.00, dari 25 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Purbalingga merupakan kabupaten dengan jumlah droping air bersih terbanyak. Yakni 758 tangki yang didistribuskan ke 11 kecamatan dan 42 desa. Dari total droping air bersih sebanyak 4.313 tangki untuk 149 kecamatan dan 505 desa di Jawa Tengah. Sementara untuk wilayah eks karesidenen Banyumas lainnya, Banyumas di urutan 11 dengan 164 tangki untuk 7 kecamatan dan 16 desa. Cilacap di urutan 14 dengan 125 tangki untuk 9 kecamatan dan 23 desa, serta Banjarnegara di urutan 20 dengan 32 tangki untuk 5 kecamatan dan 11 desa. Kemudian Kebumen berada pada urutan tiga, dengan 402 tangki air bersih untuk 11 kecamatan dan 36 desa Ternyata krisis air bersih di Purbalingga terus berlanjut. Bahkan hinbgga senin kemarin total air berih yang dikirim sudah mencapai 808 tanki. “pengiriman sudah mencapai 808 tangki atau 3.580.000 liter di 42 desa dan 11 kecamatan. Dari bantuan tersebut, 788 tangki merupakan bantuan dari APBD, dan 20 tangki lainnya merupakan bantuan dari PMI,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Rusmo Purnomo melalui Staf Jabatan Fungsional Umum Siti Latifah, hingga Senin (20/8) malam (nif/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: