Persibangga Terancam Bubar

Persibangga Terancam Bubar

Pendanaan Berhenti Pasca OTT Tasdi PURBALINGGA - Penangkapan Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ikut mempengaruhi masa depan Persibangga. Tim yang sempat membuat kejutan dengan menjuarai Kompetisi Divisi II PSSI saat masih berformat Liga Indonesia, terancam bubar. Sebab, pendanaan tim terhenti pasca Tasdi ditangkap KPK dan ditetapkan menjadi tersangka. Tasdi merupakan pemilik sekaligus komisaris PT Persibangga Sportama, badan hukum pemilik Persibangga. FOTO BARENG: Pemain Persibangga foto bareng. Saat ini pemain Persibangga harap-harap cemas karena Persibangga terancam bubar. ADITYA/RADARMAS Sekretaris Tim Persibangga Sigit Pratama mengatakan, hampir 100 persen saham Persibangga merupakan milik Tasdi. Sehingga seluruh pendanaan bersumber pada mantan Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga ini. Pasca OTT KPK, pendanaan otomatis terhenti. Pengurus tidak bisa mencari dana untuk operasional tim, karena tak ada lagi figur yang bisa menjadi jaminan donatur untuk menyumbangkan dananya. "Kami masih mengkaji berbagai macam kemungkinan, agar tim ini bisa tetap ikut kompetisi Liga 3. Sebab, akan banyak konsekuensi negatif yang akan diterima Persibangga jika sampai tidak bisa ikut kompetisi," jelasnya, kemarin. Diantaranya, denda Rp 250 juta, serta tidak diperbolehkan berkompetisi sebelum denda dibayarkan. Termasuk kehilangan hak untuk ikut berkompetisi di musim-musim selanjutnya. Saat ini, pihaknya juga kesulitan membayarkan gaji bulan kedua pemain dan pelatih, serta operasional tim yang mencapai Rp 125 juta. "Pembayaran untuk bulan pertama juga berasal dari dana talangan. Kami masih kebingungan untuk mencari dana talangan lagi," imbuhnya. Dia mengungkapkan, pihaknya masih berkeinginan Persibangga bisa tetap berkompetisi dan tidak sampai bubar. "Kami mengetuk hati para donatur untuk bisa ikut menyengkuyung pendanaan Persibangga. Kami juga tengah membahas beberapa opsi agar pendanaan tim menjadi semakin ringan, sehingga masyarakat bisa berpartisipasi," bebernya. Rencananya tim akan diliburkan terlebih dahulu, mulai Minggu (10/6). Pihaknya, juga tengah mengkaji beberapa langkah untuk bisa membayarkan gaji pemain dan pelatih, meski tak penuh 100 persen. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: