Groundbreaking Bandara Jenderal Besar Soedirman Akhir April

Groundbreaking Bandara Jenderal Besar Soedirman Akhir April

PURBALINGGA - Peletakan batu pertama (groundbreaking) pengembangan Pangkalan Udara (Lanud) Jenderal Besar Soedirman menjadi bandara komersial JBS, dipastikan akhir April ini. Kepastian itu didapatkan usai bupati bertemu Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) dan Menteri Perhubungan pada 6 April lalu, serta menghadap Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) pada 10 April. “Kami sudah berkoordinasi dan Bapak Presiden Joko Widodo bakal hadir. Kami yakin itu yang dijadwalkan akhir April ini,” tegas Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM, Kamis (12/4). BARU : Tulisan Lanud JBS di area masuk calon lokasi Bandara JBS. Tim Jakarta dan provinsi didampingi Pemkab Purbalingga turun ke lokasi, Kamis (12/4).AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS Kepastian grundbreaking juga ditandai dengan tindaklanjut dari Tim Koordinasi Angkasa Pura II. Terdiri dari unsur Corpotate Secretary, Operation Division dan EO Pacto, yang melaksanakan kunjungan lapangan ke Lanud JBS. Kunjungan lapangan untuk survei lokasi tempat peletakan batu pertama, survei jalur, persiapan lokasi dan pemantapan basic design. "Survei telah dilakukan dua hari pada 11- 12 April,” jelas Kepala Dinas Perhubungan R Imam Wahyudi saat mendampingi Tim Kordinasi AP II di Lanud JB Soedirman, Kamis (12/4). Survei juga didampingi Sekda, para Asisten Sekda selaku Ketua dan Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Bandara (TPPB) JBS, serta Kepala Bappelitbangda, Danlanud JBS, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala DPUPR, dan OPD terkait. Ketua Tim Survei, Untung Basuki menjelaskan, survei dilakukan untuk persiapan peletakan batu pertama yang akan dihadiri Presiden RI Jokowi. Selain itu juga untuk mengakomodir kebutuhan panjang landasan sepanjang 1.500 meter, sehingga dapat dipakai untuk pesawat jenis ATR. “Sampai saat ini kebutuhan lahan masih kita matangkan, sehingga kedepan Bandara JBS dapat dikembangkan dengan panjang landasan 1.600 meter. Pesawat Boeing bisa mendarat jika sudah maksimal landasan pacunya,” tutur Untung. Kabid Jaringan Transportasi dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro menegaskan, Provinsi Jawa Tengah sangat berkomitmen pada rencana pengembangan bandara JBS. Sesuai MoU, peran masing-masing pihak sudah ditentukan. “Kami dari provinsi bertanggungjawab, saat dibutuhkan tanah tambahan sesuai dengan rencana induk yang nanti akan disahkan oleh Kementerian Perhubungan. Pemprov Jateng tetap berkomitmen,” ujarnya. Henggar menambahkan, tahun ini bandara sudah dimasukkan dalam Rencana Anggaran Kegiatan untuk penambahan landasan yang akan disesuaikan dengan RIP. “Untuk mendukung keberadaan bandara, pada bulan Juni juga akan dilaunching pengoperasian Bus Rapid Transit Purbalingga-Purwokerto. Ini salah satu dukungan provinsi juga dalam pengembangan bandara JBS,” tuturnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: