Lelang Jabatan Eselon II, Semua Pendaftar Pejabat Purbalingga
PURBALINGGA - Tahapan pendaftaran dan seleksi administrasi lelang jabatan eselon II sudah berakhir pada 11 Februari. Setelah cukup lama tak ada pendaftar sama sekali, akhirnya dalam lelang jabatan untuk enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kosong, ada 40 orang pendaftar. Meskipun Pemkab Purbalingga membuka peluang untuk pejabat dari luar, ternyata 40 orang yang mendaftar seluruhnya pejabat asli Purbalingga. Ketua Panitia Seleksi Prof DR Muhammad Fauzan MHum mengaku optimis, meski hanya 40 orang pendaftar, namun akan bisa memenuhi kuota per OPD ada tiga orang calon. “Sudah cukup dan semua pejabat dari Purbalingga, tidak ada yang dari luar," ujarnya. Dikatakan Fauzan, tahapan seleksi administrasi bakal segera ada hasilnya. Bahkan mungkin sudah diterima oleh masing-masing peserta seleksi. "Setelah tahap seleksi, kita lanjut ke tahapan berikutnya terutama paparan,” tuturnya. Salah satu poin penting dalam paparan sebagai pertimbangan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Purbalingga. Yaitu pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. Para pejabat peserta seleksi akan diminta memaparkan upaya mereka untuk mendukung peningkatan IPM yang sedang digencarkan pemerintah. "Pejabat eselon II akan dihadapkan bagaimana upaya mereka ikut mendukung peningkatan IPM Purbalingga kedepan,” tuturnya. Menurut Fauzan, pihaknya akan menyeleksi dan menilai berdasarkan data. Misalnya dari beberapa poin penilaian, akan dilakukan perangkingan dan hasilnya valid. Kemudian akan dilaporkan kepada bupati. Data yang dihimpun Radarmas dari BPS dalam kurun waktu tahun 2010- 2016, IPM Purbalingga masih kurang dari 70 persen. Masih membutuhkan upaya dalam meningkatkan semua komponen pembentuknya. Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengakui, IPM Purbalingga masih kurang bagus. Peningkatannya kurang. Masih diangka 60 persen. Harapannya, akan bisa dipacu dari komponen pendidikan, pengentasan kemiskinan dan upaya lain yang sinergis. “Mari bersama membangun Purbalingga, kita tingkatkan IPM yang mencakup banyak komponen pembentuknya. Ada angka melek huruf, tingkat kemiskinan dan lainnya. Kami akui IPM masih rendah,” tegasnya. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: