Empat Kecamatan di Purbalingga Dilanda Banjir

Empat Kecamatan di Purbalingga Dilanda Banjir

Puluhan Rumah Terendam, Lima Rusak PURBALINGGA – Hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Purbalingga pada Selasa (19/12), mengakibatkan empat kecamatan dilanda banjir. Puluhan rumah terendam air dan sedikitnya lima rumah mengalami kerusakan. Salah satu bangunan yang mengalami kerusakan yakni toko mebel milik Sahid yang berada di Kelurahan Purbalingga Lor. Sebelumnya, gempa bumi 6,9 SR yang mengguncang tanah Jawa beberapa waktu lalu mengakibatkan bangunan toko mengalami keretakan. RUSAK PARAH : Toko Mebel Sahid Kelurahan Purbalingga Lor mengalami kerusakan cukup parah.GALUH WIDOERA/RADARMAS Setelah dihantam arus Sungai Gemuruh yang tiba-tiba naik, dinding dan lantai bangunan ambrol. “Kejadian sekitar pukul 08.00 WIB. Sebelumnya sudah retak karena gempa, kena air sungai pada Selasa kemarin, Rabu pagi bangunan roboh,” kata Sahid. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tetapi Sahid memperkirakan kerugian yang dialami mencapai puluhan juta. “Bengkel produksi dan sebagain belakang toko hancur,” imbuhnya. Danramil Purbalingga Kota Kapten Caj Purwanto dan Kapolsek Purbalingga Kota AKP Jaenul Arifin SH beserta jajarannya, langsung turun mengecek lokasi. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena hujan dengan intensitas tinggi diprediksikan akan terus berlangsung. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Satya Giri Podo melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Muhsoni meuturkan, sedikitnya 49 rumah di Desa Kutasari, Munjul, dan Karangklesem, Kecamatan Kutasari tergenang air setinggi 10 – 70 centimeter. Air surut sekitar pukul 18.30 WIB dan tidak ada korban jiwa. Selain toko mebel, bangunan berukuran 2,5 x 3 meter tempat pembuatan knalpot milik Pujiono di Kelurahan Purbalingga Lor RT 5 RW 1, roboh. Tidak jauh dari rumah Pujiono, tebing sungai longsor sepanjang 7 x 5 meter, tepatnya di belakang rumah Radi RT 2 RW 3. “Dengan kejadian ini, perlu ada normalisasi irigasi dan Sungai Gemuruh serta peninggian pengaman tebing sungai,” katanya. Soni menambahkan, penanganan darurat perlu dilakukan dengan pemasangan bronjong sepanjang 16 meter tinggi 5 meter di Sungai Gemuruh, tepatnya di Kelurahan Purbalingga Lor RT 2 RW 3. Diperkirakan dibutuhkan 80 lembar bronjong. “Sementara untuk mitigasi struktural atau penanganan permanen menjadi wewenang BBWS Serayu Opak dan perwakilannya yaitu Balai PSDA Serayu Citandui,” tuturnnya. Tak hanya banjir, hujan juga mengakibatkan tanah bergerak di Desa Kaliori RT 12 RW 3 Kecamatan Karanganyar. Material yang longsor menimpa rumah milik Sulemi. “Penghuni rumah sudah mengungsi ke tempat yang aman, kami juga berkoordinasi dengan PLN untuk memadamkan jaringan listrik. Kerugian ditaksir mencapai Rp 50 Juta,” Giri menambahkan. Berdasarkan pantauan Radarmas, empat kecamatan tergenang banjir luapan. Jalan raya dan jalan desa sebagian menjadi seperti sungai. Lokasi yang terendam banjir diantaranya Desa Klapasawit Kecamatan Padamara, Desa Munjul, Karangaren, Kutasari, Candiwulan di Kecamatan Kutasari. Serta Desa Kajongan, Patemon, Karangbanjar, Pekalongan di Kecamatan Bojongsari, dan Desa Mipiran, Karanggambas di Kecamatan Padamara. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: