Bayi Telantar Tunggu Diadopsi

Bayi Telantar Tunggu Diadopsi

PURBALINGGA – Pada Kamis (30/11) lalu, seorang wanita dengan gangguan kejiwaan melahirkan bayi perempuan di RSUD Goeteng Taroenadibrata. Meski sang ibu mengalami kekurangan energi kalori (KEK), namun bayi dengan panjang 47 sentimeter dan berat 2,7 kilogram ini tumbuh sehat. Dengan kondisi ibunya yang tidak memungkinkan merawat bayi, kini bayi berusia 7 hari ini masih berada di RSUD Goeteng Taroenadibrata. Dia dirawat bidan dan suster secara bergantian. CANTIK : Bayi perempuan yang lahir dari ibu dengan kondisi gangguan kejiwaan kini masih berada di RSUD Goeteng Taroenadibrata dan tunggu diadopsi. ISTIMEWA Sebab, sang ibu dijemput Dinas Sosial pada Senin (4/12) usai perawatan masa nifas. "Dengan kondisi ibunya, berisiko seandainya menyusu dari ibunya. Jadi dia minum susu formula," kata Kepala Ruang Bersalin RSUD Goeteng, Ermy Wastuti. Direktur RSUD Goeteng Tanoedibrata dr Nonot Mulyono menuturkan, bayi bakal dirawat sampai waktu yang tidak ditentukan. Pembiayaan kebutuhan ditanggung pemerintah melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Kartu Purbalingga Sehat (KPS). "Sampai kapanpun akan kita rawat, sampai ada yang mengadopsi," tegas Nonot. Dikatakan, RSUD Goeteng sudah berulang kali merawat bayi telantar. Biasanya dalam waktu satu bulan sudah ada calon orang tua yang menengok. "Beberapa hari lalu ada calon orang tua yang mengutarakan niatnya kepada perawat atau bidan. Namun, permintaan itu belum diajukan secara formal," ujarnya. Nonot mengatakan, sejumlah persyaratan harus dipenuhi calon orang tua. Seperti kesanggupan merawat bayi secara materi dan mental. Serta, lihat juga kondisi ekonomi calon orang tua tersebut. "Pengajuannya langsung ke Dinas Sosial. Calon orang tua harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, " katanya. Setelah itu, Dinas Sosial menguji kelayakan calon orang tua. Selanjutnya mengajukan permohonan penetapan ke Pengadilan Negeri (PN) Purbalingga. “Kalau semua sudah beres, baru kemudian, orangtua mengurus akta kelahiran si bayi. Langkah-langkah itu untuk memastikan bayi berada di keluarga yang tepat," tambah Nonot. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: