Rawan Kutu, Gudang Difumigasi

Rawan Kutu, Gudang Difumigasi

PURBALINGGA - Gudang penyimpan beras rastra milik Bulog Karangsentul dan Kalikabong, baru-baru ini difumigasi. Pasalnya, stok beras rawan berkutu apalagi saat musim hujan dan panas bergantian. Kepala Gudang Bulog Karangsentul, Edi Haryana mengatakan, pihaknya telah melaporkan kepada pimpinan jika gudang membutuhkan fumigasi karena ditemukan beberapa rawan terancam kutu beras. FUMIGASI : Selama 7 hingga 10 hari Gudang Bulog Karangsentul difumigasi untuk meminimalisir beras berkutu.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS “Fumigasi kami lakukan dalam jangka waktu 7-10 hari, baru gudang bisa dibuka kembali. Sebenarnya sangat dianjurkan jika stok beras di atas 3 bulan harus difumigasi,” tuturnya, Selasa (5/12). Tahapan fumigasi diantaranya dalam ruangan kedap udara sejumlah obat kimia diletakkan di area bawah tumpukan beras. Obat akan menyublim seperti gas dan membunuh kutu yang biasanya menyerang beras yang disimpan lebih dari tiga bulan. Fumigasi dilakukan rutin oleh Bulog untuk mengendalikan hama kutu. Meski obat yang digunakan berbahaya, beras dijamin tetap aman dikonsumsi karena berada di ambang batas normal untuk manusia. "Fumigasi aman untuk manusia dan komoditas, jadi tidak berbahaya. Untuk menekan hama kutu yang biasanya menyerang beras dan kantong dalam gudang penyimpanan," tambahnya. Edi juga menegaskan, beras yang masuk gudang bulog semua melalui tahap sortir. Namun karena pengaruh cuaca, lingkungan ketahanan beras maka kutu bisa menyerang. Kemudian menyebar karena telur kutu menetas. “Fumigasi untuk menekan sekecil mungkin perkembangbiakan kutu. Harapannya, ketika didistribusikan sebagai rastra, tidak terjadi penemuan beras berkutu,” ungkapnya. Sementara itu, saat kunjungan tim verifikasi kabupaten pekan kemarin ke Gudang Bulog Karangsentul, tim mengambil sampel dan menemukan beras yang baru datang dari luar kualitasnya kurang bagus. Ada indikasi kutu bisa menyebar. “Kami ambil sampel dan akan diuji tanak. Kemudian sudah kami periksa semua sampel,” tegasnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: