TMMD Tahap III Fokus Kesejahteraan

TMMD Tahap III Fokus Kesejahteraan

PURBALINGGA - TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2017 resmi dibuka di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, Rabu (27/9). Untuk pelaksanaan program tersebut dianggarkan dana sebesar Rp 400 juta. “Sumber dana berasal dari APBD Provinsi Jateng sebesar Rp 187.200.000, APBD Kabupaten Purbalingga sebesar Rp 212.900.000,” kata Pasiter Kodim 0702/Purbalingga Kapt Inf Ismartono selaku Perwira Pelaksana Proyek TMMD Sengkuyung Tahap III TMMD Tahap III dilaksanakan selama 30 hari dari 27 September sampai 26 Oktober. Dalam pelaksanaannya TMMD didukung beberapa personel, yakni SST Kodim 0702/Purbalingga sejumlah 40 orang, Tim Tibmas Polres Purbalingga dua orang, Dinpermasdes Purbalingga 1 orang, Bapelitbangda Purbalingga 1 orang, Tim Teknis DPU PR 1 orang, dan masyarakat sejumlah 50 orang. “Untuk sasaran fisik akan dibangun jalan makadam dan rabat beton. Selain itu juga sasaran non fisik berupa pembinaan bidang ideologi, penyuluhan bidang berbangsa dan bernegara, bidang kamtibmas, kesejahteraan masyarakat, dan bidang pertanian,” terang Ismartono. Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah melalui sambutannya yang dibacakan Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM menekankan, fokus pembangunan adalah upaya mensejahterakan rakyat untuk mewujudkan masyarakat yang tercukupi kebutuhan pangan, papan, sandang, kesehatan serta pendidikan. Dengan masyarakat yang sejahtera akan mengurangi berbagai persoalan sosial maupun persoalan kebangsaan. Bupati mengapresiasi program TMMD, karena program itu juga didukung Kementerian Pertanian demi mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Diharapkan melalui TMMD, desa dapat mendayagunakan semua potensi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Melalui kegiatan TMMD yang berintikan program pengurangan kemiskinan sekaligus pembinaan bela negara dan pembinaan sosial lainnya, bupati yakin, masyarakat bisa semakin sejahtera dan mandiri. Memiliki benteng kokoh terhadap ancaman keutuhan bangsa dengan semangat gotong royong, dan menyengkuyung setiap pembangunan yang mensejahterakan. “Kita bangun desa tanpa meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki, sehingga desane maju, rakyatnya sehat, pinter, mandiri dan sejahtera dan punya karakter kebangsaan yang kuat,” tutur bupati. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: