DED Terminal Bobotsari Ditinjau Ulang

DED Terminal Bobotsari Ditinjau Ulang

2018, Mulai Pembangunan PURBALINGGA- Saat ini Terminal Bus Bobotsari sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan. Terminal saat ini menjadi tipe A dengan struktur kepegawaian di pusat. Untuk kelanjutan pembangunan Terminal Bobotsari, saat ini masih dilakukan peninjauan kembali Details Engineering Design (DED). “DED tahun 2014 lalu sudah kami serahkan kembali untuk diperiksa oleh kementerian. Karena akan disesuaikan dengan indeks anggaran atau harga sekarang. Misalnya tahun lalu dianggarkan Rp 40 miliar, maka tahun mendatang jelas besarannya bisa berubah,” kata Koordinator Terminal Bus Bobotsari Joko Purnomo, Senin (10/7). RAMAI : Terminal Bus Bobotsari dipenuhi bus AKDP maupun AKAP meski luas lahan bangunan cukup terbatas. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) Joko mengatakan, sudah berkonsultasi dengan kementerian melalui Dirjen terkait DED dan Amdal. Perhatian pemerintah pusat masih ada dan pihaknya optimis mulai tahun 2018 akan mulai direalisasikan secara bertahap. “Kami hanya bersifat mengusulkan dan menunggu kebijakan pemerintah pusat. Namun yang jelas sudah ada perhatian dan segera menyusul informasi kejelasan mulai pembangunan. Namun kami belum bisa pastikan, yang jelas dalam waktu dekat akan ada titik terang,” tambahnya. Joko menuturkan, kemungkinan pembangunan tidak akan dilakukan sekaligus. Namun diperkirakan akan memakan waktu lebih dari setahun bahkan bisa dua tahun lebih. Tahun ini sudah dalam tahap persiapan. “Perkiraan kami, awal tahun 2018 mulai dilakukan realisasi fisiknya,” ujarnya. Beberapa tahun sebelumnya, realisasi pembangunan fisik Terminal Bus Bobotsari belum bisa dilakukan secara keseluruhan. Hanya dilakukan pembenahan landasan terminal dan pengerasan lahan baru. Joko menambahkan, luas lahan yang ada saat ini mampu memenuhi sebagai bangunan untuk terminal tipe A seperti terminal bus Purwokerto. Dia juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan Kementerian Perhubungan Pusat. Menurutnya, jika fungsi terminal sudah bisa optimal, maka pengaturan kendaraan umum akan lebih terarah dan lebih tertib. “Kita baru bisa menarik semua angkutan umum masuk terminal jika semua sarpras sudah memadai. Salah satunya dengan merealisasikan bangunan secara total terminal bus Bobotsari. Meski masih membutuhkan waktu pengerjaannya hingga tahunan," ungkapnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: