Perbaikan Jembatan Sungai Klawing yang Terputus Tak Sampai Dua Pekan

PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Purbalingga mengklaim perbaikan oprit yang rusak tidak sampai dua pekan. Selain jembatan masih kuat, juga akan ada bronjong yang membantu mempercepat pemulihan jalur masuk jembatan. Kepala DPUPR Kabupaten Purbalingga Setiyadi mengatakan, sesuai arahan bupati, Minggu (19/3) kemarin, mulai dikerjakan perbaikan. Bagian oprit yang tergerus air langsung dipasang bronjong, sementara bagian tengah diisi sirtu (pasir batu, red) dan dipadatkan. Usai dilakukan pemadatan, bagian atas dicor beton readymix. Bronjong juga akan dibungkus dengan readymix. Setiyadi menegaskan, perbaikan hanya pada bagian oprit. Sedangkan pada bagian badan jembatan, sesuai pengamatan masih aman. Setiyadi menambahkan, bersamaan dengan perbaikan akan dilakukan normalisasi aliran sungai menggunakan alat berat yang diturunkan kemarin. Pasalnya, karakter sungai arusnya bergeser-geser. Normalisasi dilakukan dengan cara menggeser sedimen yang berada di sisi barat jembatan, sehingga aliran sungai tidak langsung ke oprit tapi ke sisi utara jembatan. “Seharusnya ini menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai, karena masuk ranah mereka. Namun demi kerja cepat, maka lebih baik kita tuntaskan. Kegiatan ini juga demi keamanan dan akses. Kami tentu berkoordinasi dengan BBWS," tuturnya. Saat ini pemkab masih menghadapi pekerjaan rumah untuk perbaikan dan pembangunan jembatan. Khusus yang terkena bencana seperti di Bobotsari, Kemangkon, dan Padamara. “Kami optimis oprit akan terwujud kembali dan aktivitas di jalan utama Bobotsari-Karangmoncol-Rembang kembali normal," tuturnya. Diberitakan sebelumnya oprit atau penghubung ujung jembatan dengan jalan raya Sungai Klawing putus diterjang air bah, Sabtu (18/3). Akibatnya, jalan utama Bobotsari-Rembang putus total. Bahkan sebuah Toyota Avanza milik warga Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol terjatuh. (amr/sus)

Sumber: