Warga Desa Kaliori Terancam Longsor Akibat Tanah Bergerak
Warga Siap Direlokasi PURBALINGGA - Tanah bergerak yang terjadi mulai Senin (16/1) petang hingga malam kemarin, mengancam 10 rumah warga di RT 26 RW 5 Dusun Grugak, Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar. Tak hanya rumah, ancaman tanah bergerak juga mengenai jalan penghubung antara RT 26 RW 5 ke RT 23 dan RT 24. Ruas jalan juga mengalami longsor sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. “Longsor dan tanah bergerak terjadi sekitar pukul 19.00. Saat kejadian hujan masih turun dengan intensitas tinggi. Jalan desa mengalami longsor sepanjang 15 meter, dengan tinggi longsoran material tanah hingga 20 meter,” kata Kepala Desa Kaliori, Ada Subarkat, Selasa (17/1). Total tanah bergerak yang ditimbulkan karena pengaruh hujan sudah mencapai luasan 50 meter. Kondisi di lokasi mengalami retak-retak dan pohon kelapa serta pohon bambu yang berada di kebun warga bergeser dari posisi semula. Bahkan pada Senin (17/1) siang, masih ada gerakan tanah yang ditandai dengan labilnya tanah di sekitar titik lokasi. Subarkat menuturkan, empat KK terancam yaitu milik Hadi Susanto (57), Umar (29), Suparjo (54), dan Nurudin (55). Sedangkan rumah yang berada di bawah lokasi rawan longsor dan tanah bergerak milik Sudaryo (50), Rusiman (31), Mistar (30), Sudiharjo (53), Heriyanto (44), dan Mustofa (42). “Saat ini warga di sekitar lokasi masih khawatir, karena bisa saja longsor terjadi sewaktu- waktu,” ujarnya. Menurutnya, jajaran Muspika Karanganyar sudah bergerak cepat. Selain berkoordinasi, tim juga melakukan peninjauan ke lokasi. “Kami sudah memberikan pemahaman ketika tanda-tanda longsor datang, maka segera mencari lokasi aman. Tujuannya agar tidak ada korban jiwa maupun materi yang lebih besar,” jelasnya. Untuk penanganan pencegahan bencana longsor dan tanah bergerak susulan, pemerintah desa mengaku pasrah dan hanya mengimbau dan meningkatkan kewaspadaan terutama ketika hujan deras dalam jangka waktu lama. “Kesadaran beberapa warga sudah mulai ada. Yaitu siap direlokasi jika tanah yang mereka tempati sekarang benar-benar sudah tidak bisa aman digunakan bermukim,” tegasnya. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: