Pengembangan Bendung Slinga Molor

Pengembangan Bendung Slinga Molor

PURBALINGGA- Tahapan pengembangan daerah irigasi (DI) bendung Slinga, Kaligondang kembali molor. Pasalnya, penyusunan Detail Engineering Design (DED) dari pemerintah pusat belum selesai. “Ini sebenarnya merupakan proyek pusat. Kami menunggu bola saja, DED rampung dan dilaksanakan tahapan. Misalnya mulai pembebasan lahan dan lainnya. Karena jika DED belum rampung, belum diketahui titiknya mana saja yang dibutuhkan,” kata Kepala Bappeda Purbalingga, Setiyadi, Kamis (27/10). Setiyadi mengatakan, pengembangan bendung melalui intake membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Jika DED rampung tahun ini, akan dilanjutkan dengan persiapan pembebasan lahan karena akan melibatkan beberapa desa di beberapa kecamatan. Data yang dihimpun Radarmas, hingga akhir tahun 2015 saat membahas RAPBD tahun 2016, anggaran sharing APBD kabupaten telah disiapkan. Hanya saja ada kemungkinan bisa berubah dan akan dibahas kembali. Di lokasi bendung saat ini, baru pembangunan atau realisasi fisik untuk bangunan penyaring pasir dan lumpur di intake Barat Bendung Slinga. Dengan alokasi dana sebesar Rp 2 miliar dengan sumber dana APBN melalui BBWS Serayu-Opak. Penyaring pasir digunakan agar air yang masuk ke saluran irigasi sudah lebih jernih dan bersih. Data dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanana, saat ini luas oncoran air untuk persawahan dari bendung Slinga setelah dibangun awal hanya sekitar 500 hektare. Padahal target jika sudah pengembangan mencapai 6 ribu hektare lebih. Camat Kaligondang Harsono mengatakan, belum ada perintah untuk persiapan pembebasan lahan. “Belum ada kejelasan lagi kapan mulai pembebasan lahan. Kami masih menunggu perintah pimpinan,” tegasnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: